12 Armadanya Ditarik Kemenhub PELNI Ajukan Dispensasi Angkut Sebesar 50 Persen
Kamis, 21 Maret 2024, 09:30 WIBBISNISNEWS.id - Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) siapkan 26 unit armada untuk periode mudik lebaran 2024. Sebanyak 26 unit kapal penumpang kapasitas 50.800 seat, melayani 72 pelabuhan dan 30 unit armada perintis dengan 11.889 seat melayani 273 pelabuhan.
Pelayanan periode mudik Lebaran 2024 ini dimulai 26 Maret (H-15) sampai dengan 26 April 2024 (H+15) dengan komposisi armada yang dioperasikan masing-masing 12 unit kapal tipe 2000 pax, sembilan unit kapal tipe 1000 pax dan tiga unit kapal tipe 500 pax dan dua jenis kapal Ro-Ro.
Berdasarkan data, ada penurunan kapasitas angkut penumpang di banding periode lebaran 2023. Jumlah armada yang dioperasikan pada periode angkutan lebaran tahun ini dengan jumlah penumpang diproyeksikan sebanyak 588.903 padahal realisasi tahun 2023 sebanyak 632.155 penumpang.
Artinya terjadi penurunan penumpang yang diliangkut pada periode lebaran 2024, dibandingkan tahun 2023 bahkan di tahun 2019 (jelang pandemi) sebesar 795.482 penumpang.
Direktur Utama PELNI, Tri Andayani mengatakan, penurunan penumpang pada proyeksi periode Lebaran 2024 ini terjadi karena ada pengurangan 12 unit armada kapal perintis oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Penurunan jumlah armada itu, ungkapnya, menjadi penyebab utama terjadinya penurunan penumpang. Karena, 12 unit kapal yang ditarik Kemenhub kapasitas penumpangnya besar.
Namun perseroan mengajukan solusi kepada pemerintah, yakni dispensasi, sehingga penumpang yang akan mudik tetap bisa diangkut dari sejumlah pelabuhan keberangkatan. Yakni, Jakarta Makassar, Balikpapan, Ambon, Bau-Bau dan Surabaya.
PELNI memproyeksikan, pada periode lebaran 2025 ini ada lima pelabuhan. Kedatangan terpadat , yakni Bau-Bau, Makassar, Balikpapan, Belawan dan Ambon. Sedangkan ruas terpadat diproyeksikan berada di Belawan-Batam, Batam-Belawan, Kumau -Semarang, Balikpapan -Surabaya, dan Makassar - Surabaya.
DISPENSASI
Andayani menjelaskan, pengurangan 12 armada perintis itu menjadi alasan utama bagi PELNI meminta disetujuinya dispensasi kapasitas muat penumpang sebesar 50 persen kepada Kemenhub.
" Sudah kami ajukan besaran dispensasi itu, kami berharap bisa disetujui, karena armada yang kami operasikan pada periode Lebaran 2024 berkurang 12 unit," kata Andayani pada awak media, Rabu (20/3/2024) malam di Jakarta.
Dispensasi 50 persen artinya, kapasitas angkut kapal melebihi kapasitas seat. Para penumpang dispensasi nantinya, beli tiket kapal tanpa seat alias diberikan kebebasan untuk mencari tempat senyaman mungkin di atas akal
" Kalau soal ukuran kenyamanan, untuk ukuran standar pelayanan, memang kurang nyaman. Tapi, itu tidak akan dilihat oleh penumpang, yang dibutuhkan penumpang adalah bisa berangkat pulang kampung saat lebaran dan selamat sampai tujuan," jelas Andayani.
" Kami mengajukan dispensasi sebesar itu sudah memperhitungkan tingkat keamanan dan keselamatan pelayaran. Jadi yang kami utamakan adalah keselamatan pelayaran, saya pastikan penumpangnya sendiri bakal nyaman kok meskipun tanpa seat," tutur Andayani.
Soal kenyamanan penumpang non seat alias dispensasi muat 50 persen, Direktur Armada dan Teknik PELNI Robert MP Sinaga mengakui, untuk ukuran normal kenyamanan, pasti tidak nyaman, karena penumpang tanpa seat.
Kendati demikian, ungkap Robert, berdasarkan pengalaman, penumpang tidak merasa terganggu kenyamanannya, karena bagi pemudik yang akan berlebaran, yang utama adalah bisa sampai ke kampung halamannya dengan aman dan selamat.
Dikatakan, kapasitas kapal non seat masih sangat luas, para penumpang bisa memilih tempat yang membuatnya nyaman atas dasar pengaturan petugas di dalam kapal, karena ruang kapal berbeda dengan moda lain.
"Prioritas kami adalah keselamatan pelayaran, dispensasi 50 persen saya kira masih wajar dan masih leluasa di dalam kapal sekelas 2000 atau lebih," jelasnya.
12 unit armada perintis PELNI, lanjut Robert ditarik oleh Kemenhub, sehingga kapasitas angkutnya menjadi berkurang cukup besar di banding periode Lebaran 2023.
"Kalau tidak ada dispensasi, nanti akan banyak penumpang yang tidak terangkut," jelasnya.
Direktur Usaha Angkutan Penumpang PT PELNI (Persero), Nuraini Dessy W mengaku tidak begitu khawatir soal kelebihan muat alias penumpang non seat, sebab sekarang ibu seluruh kapal PELNI telah disediakan fasilitas yang jauh lebih nyaman.
Selain tersedianya resto, kafe, studio dan arena hiburan lainnya, seperti ruang karaoke juga ada cinema. Para penumpang bisa memilih tempat itu senyaman mungkin.
" Penumpang tetap nyaman kok, tidak ada masalah," jelas Dessy.
(Syam)