Agar Tak Sia-Sia, Jalur Sepeda di Jakarta Disinergikan Dengan ELTE
Sabtu, 07 Desember 2019, 17:53 WIBBisnisNews.id -- Dalam pembahasan RAPBD Jakarta 2020, diajukan anggaran Rp73 miliar untuk pengecatan jalur sepeda. Luar biasan, untuk mmbeli dan mengecat sampai menelan dana Rp73 miliar.
Sayang sekali rasanya jalur sepeda yang sudah dibangun itu hanya jadi objek seremonial. Padahal publik sangat mendukung. "Sejak 20 November 2019 lalu di Jakarta sudah ditegakan regulasi Jalur Sepeda. Ya memang selama 3 hari seremonial jalur sepeda sepanjang 63 Km itu dijaga dan dilakukan penegakannya.
"Selama tiga hari memang jalur sepeda diisi banyak oleh aparatur pemprov Jakarta dan peseda. Tetapi setelah itu jalur sepeda kosong tanpa pengawasan dan penegakan. Memasuk hari keempat setelah seremonial peresmian jalur sepeda kembali "normal" diisi sepeda motor, mobil, bajaj, gerobak," kritik pengamat transportasi Azas Tigor Nainggolan di Jakarta.
Dia melanjutkan, setelah seremonial peresmian, jalur sepeda menjadi Gerobak Way dan tempat parkir. "Tetapi perlu juga dicari sebab kosongnya jalur sepeda saat ini. Soal penegakan seharusnya jalur sepeda diawasi dan ditegakan secara elektronik," jelas Tigor lagi.
Zaman seperti sekarang, papar dia, transportasi saja sudah berbasis online atau elektronik, kok penegakan aturan lalu lintasnya masih manual - belum berbasis elektronik?
"Tak bisa kebijakan memaksa aparat polisi menjaga penegakan 24 jam di jalanan. Sudah ada teknologi mengapa tidak gunakan teknologi untuk penegakan peraturan lalu lintas. Mengapa pula Pemprov Jakarta tidak mengembangkan sistem penegakan peraturan lalu lintas berbasis elektronik (Electronic Traffic Law Enforcement atau ETLE) juga Tilang Elektronik yang sudah dibangun oleh Kepolisian Daerah Jakarta Metro Jaya," pinta Tigor
Untuk kebaikan ke depan sekaligus menekan kasus laka lantas, Tigor usul agar segera membangun pengawasan Jalur Sepeda dengan ETLE dan ganti Ganjil Genap dengan ERP.(helmi)