Aktivitas Arus Balik di Bandara Adi Sutjipto dan Sumarmo Lancar
Kamis, 21 Juni 2018, 10:43 WIBBisnisnews.id - Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso melakukan pemantauan atus balilboemydik di Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta dan Bandara Adi Sumarmo Solo.
"Hari ini secara marathon saya mengunjungi dua bandara untuk memastikan pelayanan penerbangannya berlangsung dengan selamat, aman dan nyaman," tutur Agus Kamis (21/6/2018) saat meninjau lokasi.
Agus memaparkan bahwa di Bandara Solo ini walaupun penumpangnya membludak tapi relatif lancar karena penerbangannya tersedia dengan baik, fasilitas terminalnya bagus dan keamanannya terjaga. Parking stand untuk pesawat sudah ditambah dari 10 menjadi 15 untuk pesawat narrow body sekelas B737 dan A320. Juga disediakan tempat parkir mobil tambahan. Selain itu, arus keluar-masuk penumpang juga diubah sehingga lebih efisien.
"Saya melihat aturan selama Lebaran yang kami tetapkan sudah diimplementasikan dalam standar prosedur operasi dan dilaksanakan dengan baik. Sehingga mulai dari arus mudik hingga puncak arus balik hari ini semua penerbangannya berjalan dengan selamat, aman dan nyaman," lanjutnya.
Dari laporan GM AirNav untuk Bandara Adi Sumarmo, selama mudik dan balik Lebaran tahun ini, tiap hari terdapat antara 76-81 penerbangan datang dan pergi. Meningkat dari hari biasa yang ada 66 penerbangan datang dan pergi.
Selama puncak mudik Lebaran yaitu pada hari H-2, terdapat 7511 penumpang yang dilayani di bandara ini. Sedangkan pada puncak arus balik pertama pada H+3, terdapat 7610 penumpang yang dilayani. Diprediksi akan ada puncak arus balik kedua yang akan terjadi pada hari Minggu (24/ 06) karena pada hari Senin (25/ 06) merupakan hari kembali ke Sekolah.
Rute gemuk selama Lebaran dari dan ke Solo berasal dari Jakarta, Palangkaraya, Palembang, dan Bali.
Agus selaku pemegang kendali tertinggi regulator penerbangan berterimakasih kepada seluruh penumpang pesawat terbang dan seluruh operator penerbangan atas kerjasama guyub rukun sehingga bisa tercipta kondisi penerbangan yang selamat, aman, nyaman dan lancar.
Dalam kesempatan kali ini, Agus Santoso selaku regulator penerbangan nasional juga kembali menegaskan terkait pelepasan balon udara secara liar. Menurutnya pelepasan balon udara secara liar sangat membahayakan penerbangan. Terutama yang dilepaskan di atas Pulau Jawa yang merupakan jalur penerbangan terpadat no 3 di dunia. Pelaku pelepasan balon liar yang membahayakan bisa dikenai hukuman kurungan 2 tahun dan denda 500 juta rupiah
"Di atas kita ini selain banyak penerbangan nasional juga internasional yang melintasi antar benua Asia dan Australia. Kalau ada balon udara di lintasan pesawat kan berbahaya. Kita bisa dikomplain sama dunia penerbangan internasional. Maka dari itu pelepasan balon udara sangat dilarang dan sanksinya sangat berat," ujarnya lagi. (Rayza)