AMITRA Optimis Gaet Pasar Umrah Nasional Dengan Potensi 1 Juta Orang di 2019
Rabu, 24 Juli 2019, 20:17 WIBBisnisnews.id -- Manajemen AMITRA, anak perusahaan Federal Intrnational Finance (FIF) yang bergerak di bidang pembiayaan religi khususnya Haji dan Umrah membidik beberapa daerah di Indonesia sebagai nasabah potensialnya untuk menunaikan Umrah keTanah Suci. Pasar pembiayaan syariah ini cukup menjanjikan di negara muslim seperti Indonesia.
"Pembiayaan Umrah dan Haji melalui skim pembiayaan syariah adalah legal secara hukum dan secara syar'i diperbolehkan. Apalagi, sistem ini terbukti mampu memfasilitasi jamaah untuk menunaikan ibadah dengan cara mudah, ringan, aman dan nyaman," kata Marketing Head AMITRA Heru Pamungkas menjawab Bisnisnews.id di Jakarta.
Menurutnya, tahun 2019 ini potensi pasarnya mencapai 1 juta jamaah. Dari jumlah itu, AMITRA berupaya maksimal bisa memberangkatkan mereka menunaikan Umrah. Sesuai siklus perjalanan Umrah, biasanya makin ramai pada smester II setiap tahunnya. Apalagi jika Idul Fitri dan Idul Adha jatuhnya di paruh pertama seperti tahun 2019.
"Sampai Juni, sekitar 30% target pasar sudah tercapai. Tapi, kita optimis sampai akhir tahun target jamaah Umrah mencapai 1 juta jamaah berangkat Umrah tahun ini. AMITRA menawarkan skim pembiayaan syar'i dan saling menguntungkan," jelas Heru.
Setelah Idul Fitri, menurut dia, potensi Umrah sangat kecil bahkan visa Umrah dari Pemerinrah Arab Saudi dihentikan menjelang prosesi ibadah Haji, tanggal 9-13 Dzulhijjah setiap tahun.
"Menjelang Agustus 2019, AMITRA khususnya selama perhelatan GIIAS 2019, AMITRA bersama Astra Financial menawarkan program khusus Umrah dan Haji Merdeka. Program ini memberikan kemudahan baik proses administrasi dan angsuran bagi nasabah," papar Heru.
Untuk tahun 2019 ini, AMITRA akan mulai memberangkatkan jamaah Umrah akhir September-awal Oktober mendatang. "Saat itu, visa Umrah sudah dibuka dan persiapan jamaah bisa dilakukan sejak sekarang," kilah Heru.
Menurut dia, menjadi tantangan bagi AMITRA khususnya jajaran marketing untuk memasarkan produk pembiayaan Umrah itu. "Berbagai daerah seperti Jawa, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Timur serta Kalimantan Selatan menjadi potensi pasar yang sangat menjanjikan," terang Heru, bersama Head of Corporate Communcation FIF Charles Simaremare itu.
Menurut Heru amino dan semangat umat Islam di daerah tersebut untuk menunaikan Umrah sangat besar. Kondisi tersebut ditambah dengan makin lamanya waktu tunggu (waiting list) menunaikan Haji rata-rata 10-15 tahun. "Impliksinya, menunaikan Umrah bisa menjadi solusi terbaik dan memungkinkan meraka untuk menunaikan rukun Islam kelima itu," sebut Heru.
Pada prinsipnya, menurut dia, seluruh umat Islam di Indonesia merupakan potensi pasar yang menjanjikan. Masalahnya kini, bagaimana kita bisa meyakinkan mereka bahwa ibadah Umrah itu wajib dan kini ada solusi yang mudah dan murah untuk menaikan.
"Salah satunya melalui skim pembiyaan Umrah AMITRA ini. Pembayaran bisa dicicil, dan mulai angsuran ketiga sudah bisa berangkat menunaikan ibadah ke Tanah Suci, Makkah dan Madinah," urai Heru.
AMITRA bersama lebih dari 100 --biro perjalanan Haji dan Umrah-- mitranya siap melayani dan mengantarkan jamaah menunaikan Umrah tersebut. "Untuk fasilitas dan akomodasi hotel bintang 3, biayanya mulai Rp21 juta-Rp22 juta/ orang. Untuk fasilitas hotel bintang 5 biayanya sekitar R25 juta/ orang sesuai fluktuasi kurs Dolar AS," tukas Heru.
Di Tanah Suci (Makkah dan Madinah), menurut Heru, jamaah akan dibimbing ustadz yang berpengalaman. Dia akan siap membimbing jamaah mulai dari penginapan sampai ke Masjid Nabawi dan Masjidil Haram di Makkah.
"Bersama AMITRA aman dan lancar menunaikan Umrah. Biaya murah serta mudah cara pembayarannya," tegas Heru.(helmi)