Antisipasi Covid-19 Yang Makin Luas, YLKI Desak Presiden Jokowi Tetapkan KLB
Sabtu, 14 Maret 2020, 13:38 WIBBisnisNews.id -- Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mendesak Presiden Jokowi segera menerapkan stuasu kejadian luar biasa (KLB) virus Corona (Covid-19) di level nasional. Jumlah WNI yang terpapar Covid-19 juga terus bertambah dengan area penyebaran kian luas.
Jubir Satgas Anti Covid-19 dr. Achmad Yurianto Jumat (13/3/2020) malam menyebutkan, sebanyak 39 orang positif terpapar covid-19 di Indonesia. Mereka sudah dirawat diberbagai RS rujukan di Tanah Air.
"Presiden Jokowi perlu segera menyatakan serupa menetapakn KLB Corona untuk tingkat nasional. Jangan pertaruhkan keamanan dan keselamatan warganya," jelas Tulus menjawab BisnisNews.id di Jakarta, Sabtu (14/3/2020).
Apalagi, kata dia, WHO telah meminta hal serupa kepada Presiden Jokowi. Dan terbukti jumlah pasien yang terinveksi virus Corona seperti deret hitung.
Pemkot Solo dan KLB Corona
Sebelumnya, Pemkot Surakarta/ Solo Jawa Tengah telah menetapkan KLB Corona di Kota Solo. Hal itu patut diapreasi. "Langkah ini sangat penting untuk menunjukkan keseriusan semua pihak dalam memerangi Corona. Termasuk oleh masyarakat," aku Tulus Abadi.
Untuk melawan virus Corona, menurut YLKI tidak mungkin hanya mengandalkan Pemerintah baik pusat atau daerah. Tapi juga peran serta dan partsisipasi masyarakat tanpa kecuali.
"Seharusnya hal serupa segera dilakukan oleh pimpinan daerah lain, khususnya yang sudah positif corona; khususnya DKI Jakarta," desak Tulus lagi.
Sebelumnya, dalam kesimpulan Rakor Pemkot Solo antisipasi Corona di Surakarta, Walikota FX Hadyanto dengan tegas menyatakan, "Kota Surakarta dinyatakan KLB Corona. Selanjutnya, CFD ditiadakan sampai batas waktu yang tidak ditentukan," kata dia.
Menurut Rudy, sapaan akrab Walikota Solo itu, "murid-murid sekolah mulai TK-SMA baik negeri dan swasta belajar di rumah atau diliburkan. "Kemudian, pentas WO Sriwedari, kethoprak diliburkan. Kegiatanolah raga di GOR Manahan dan Stadion Sriwedari ditutup," jelas Rudy.
Selanjutnya, menurut dia, destinasi dan transportasi pariwisata ditutup. Upacara dan apel bersama di Balaikota Surakarta ditiadakan. Event-event olah raga dan budaya dibatalkan atau ditunda.
Kegiatan kunker dan penerimaan kunker dibatalkan. Lomba Keluarga di Pemkot Solo ditunda sampai dua minggu ke depan. "Dan, Musrenbang Pemkot Solo ditunda selama dua minggu," terang Rudy.
Sementara, mal-mal dan pasar harus menyediakan tempat cuci tangan dan sabun. "Perlu pemusnahan kelelawar, kalong dan codot di Pasar Depok. Dan untuk sementara, hindari salaman dan cipika-cipiki kepada teman dan handai taulan," tegas Rudy.(elm/helmi)