AP II Diminta Bersikap Adil Dalam Menetapkan Harga Ganti Rugi
Senin, 13 Maret 2017, 15:35 WIBBisnisnews.id - Buntut pembebasan lahan untuk pembangunan landasan pacu (run way) 3 di bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, warga desa Rawa Rengas, Selasa (14/3/2017) akan melakukan aksi ujuk rasa besar-besara, menuntut keadilan dalam proses pembebasan lahan milik warga yang dinilai rerlalu rendah.
Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Rawa Rengas, Syamsudin mengungkapkan aksi tersebut akan diikuti sekitar 500 warga Desa Rawa Rengas.
"Sekitar 500 orang akan ikut longmarch yang dimulai dari Kantor Desa Rawa Rengas sampai M1," jelasnya.
Menurustnya, aksi tersebut dilakukan untuk menuntut keadilan pihak PT Angkasa Pura II dalam pembebasan lahan diwilayahnya. Menurutnya selama tinggal di sepuyar bandara tidak pernah meminta apapun dari pengelola bandara.
" Kami sudah 33 tahun berdampingan langsung dengan Bandara tidak pernah menuntut apa-apa, kali ini kita cuma ingin mereka memiliki rasa keadilan dan kemanusiaan," ujarnya.
Syamsudin mengatakan pembebasan lahan harus dipikirkan secara matang, terutama perihal dampak pada warga usai lahannya dibebaskan. Dirinya juga mengklaim tim dari Kantor Jasa Penilai Publik melakukan penilaian secara asal.
" Penentuan harga oleh KJPP saya minta jangal asal, seharusnya mereka menghargai kita karena ini kampung kita tinggal selama 33 tahun," ujarnya.
Selain itu, Syamsudin mengungkapkan di Desa Rawa Rengas, banyak masyarakat yang menumpang di tanah saudaranya sehingga harus dipisahkan dengan si pemilik lahan.
" Dikampung kita banyak yang numpang, jadi dia numpang tinggal di tanah saudaranya, lalu bangun rumah diatas tanah tersebut, harusnya dipisah jangan dipukul rata seperti saat ini, kasihan kan mereka nanti tidak bisa cari tempat tinggal yang baru,".ujarnya.
Masalah klasik yang sejak dulu menjadi masalah warga sekitar Bandara Soetta juga akan menjadi salah satu materi orasi yakni pekerjaan.
" Kita untuk mencari pekerjaan sulit, padahal kita ini warga yang puluhan tahun terdampak adanya Bandara, contohnya saja penerimaan petugas Avsec ada 300 lowongan hanya 2 orang yg masuk itupun pada akhirnya tidak lulus,".ujarnya.
Dirinya mewakili masyarakat Desa Rawarengas berharap ada penilaian ulang yang dilakukan oleh tim KJPP.
"Kami berharap ada penilaian yang lebih serius dari tim KJPP, jangan asal menilai. Masyarakat harus dilibatkan dalam musyawarah dan didengar aspirasinya," tandaanya. (Iqbal)