APBN 2017 Masih Aman Terkendali
Sabtu, 15 Juli 2017, 14:55 WIBMenkeu Sri Mulyadi menyampaikan laporan realisasi semester 1 APBN 2017 pada rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR
Bisnisnews.id - Menteri keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengemukakan, secara umum APBN 2017 masih dapat dikelola dengan baik dan terjaga stabilitasnya. Beberapa capaian dapat dilaksanakan lebih baik dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2016.
“Pelaksanaan semester 1 APBN menunjukan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan periode yang sama di periode 2016 dan tahun-tahun sebelumnya. Ini menggambarkan upaya pemerintah untuk menjaga APBN sebagai instrumen fiskal yang efektif dan kredibel telah berjalan baik demi tercapainya masyarakat adil, makmur dan bermartabat” demikian disampaikan melalui website resmi Kementrian Keuangan. Sabtu (15/7/2017).
Dengan meningkatnya realisasi pendapatan negara dan juga terjaganya kosumsi domestik , harga komoditas, serta meningkatnya permintaan ekspor, defisit anggaran terhadap PDB di semester 1 hanya sebesar 1,29 persen. Artinya, defisit dapat dikendalikan dengan baik. Sebagai dampak positifnya, realisasi pembiayaan melalui pembiayaan SBN neto semester 1 tahun 2017 juga turun sebesar 23,3 persen. Jauh lebih baik dari semster 1 tahun lalu yang meningkat 34 persen.
Dari pendapatan negara tersebut, realisasi penerimaan perpajakan dari pajak dan bea cukai, tumbuh sebesar 9,6 persen dengan nilai nominal 571,9 triliun. Hal itu lebih baik dari tahun 2016 yang hanya sebesar 522 triliun atau kontraksi sebesar 2,4 persen dari tahun sebelumnya. Pendapatan dari dalam negeri dan hibah tercatat sebesar 41,0% terhadap APBN yang meningkat dari 35,5% dari semester 1 tahun 2016.
Kontribusi terbesar dari Pajak Penghasilan Minyak dan Gas Bumi (PPh Migas) yang tumbuh 69% dan dari Pajak Pertambahan Nilai (PPN) non migas yang tumbuh 13,5%, melonjak tajam bila dibanding tahun lalu yang minus 3,1. Dari kepabeanan, bea keluar tumbuh 31,6% dimana tahun lalu minus 33%. Dari data tersebut dapat terlihat bahwa geliat ekonomi sudah mulai tumbuh seiring dengan membaiknya harga minyak dan meningkatnya ekspor.
Data tax amnesty juga termanfaatkan dengan baik sehingga penerimaan PPh Pasal 25 Orang Pribadi semester pertama tahun 2017 telah mencapai 5,8 triliun, jauh melampaui capaian sepanjang tahun 2016 yang hanya 5,3 triliun rupiah. (Rayza Nirwan)