Arus Mudik dan Balik di Bandara Juanda Surabaya Signifikan
Sabtu, 23 Juni 2018, 18:57 WIBBisnisnews.id - Jumlah arus mudik dan balik di Bandara Juanda Surabaya ini naiksignifikam. Bahkan lebih tinggi dibanding Bandara Adi Soarmo Solo dan Adi Soetjipto Jogjakarta.
Kendati demikian, kata Dirjen Perhubungan Udara Kemenbub, Agus Santoso tinfkat ketepan waktu terbang atau on time performace cukup bagus. Tidak ada keluhan maupun keterlambatan penerbangan.
Waktu puncak arus balik pada H + 4, jumlah pergerakan per hari rata-rata 73.500 pergerakan penumpang atau ada kenaikan 15 persen dibanding tahun lalu. " Namun demikian kita lihat pergerakan penumpang dan pesawatnya masih lancar," ujar Agus
Bahkan dalam kunjungan kerjanya ke Bandara Juanda Surabaya Jumat (22/6/2018), Dirjen Agus yang di dampingi Kepala Otoritas Bandara Wilayah III dan GM Angkasa Pura 1 Bandara Juanda selaku pengelola bandara, pelayanannya cukup lancar.
Menurut Agus, dari segi kapasitas terminal memang sudah terlampaui oleh jumlah penumpang yang ada. Kapasitas penumpang bandara ini sekitar 12,5 juta penumpang per tahun, tapi jumlah penumpang sudah melebihi 21 juta sehingga bisa dikatakan jumlah tersebut adalah hampir 2 kali kapasitas tampung bandara. Oleh karena itu Agus meminta AP 1 selaku pengelola bandara untuk segera memperluas dan memperbesar kapasitas bandara ini.
"Bandara dan tempat parkirnya sebenarnya sudah luas tapi masih kelihatan penuh karena memang penumpangnya banyak. Dan di Surabaya ini karakteristiknya itu banyak yang mengantar penumpang, beda dengan bandara yang lain," lanjut Agus.
Berdasarkan laporan sementara dari AirNav Indonesia, Bandara Juanda menduduki peringkat tertinggi dalam hal ketepatan waktu. Di bandara ini keterlambatan penerbangan tidak lebih dari 30 menit.
Selain layanan penerbangan, keselamatan dan keamanan Bandara Juanda juga sangat baik berkat sinergi otoritas bandar udara, AirNav, maskapai dan AP 1. Otoritas bandar udara sudah menerjunkan inspektor untuk melakukan rampcheck bandara dan pesawat. Rata-rata tiap hari dilakukan rampcheck untuk 10 pesawat dan selama ini tidak ada temuan yang berarti.
Untuk keamanan penerbangan, sudah dilakukan pengaman berlapis baik secara terbuka dan tertutup di area bandara dan area sekitar bandara. Untuk pengaman bandar dibantu oleh TNI AL dan Polri serta Pemerintah Daerah setempat.
"Saya selaku pemegang regulator penerbangan berterimakasih kepada stakeholder penerbangan dan masyarakat di Surabaya yang telah mendukung kelancaran transportasi udara sehingga tingkat ketepatan waktunya selama Lebaran ini berada di atas 80 persen. Hal ini semakin membuktikan transportasi udara itu menjadi moda transportasi yang selamat aman dan nyaman. Dan tugas kita untuk mendukung transportasi udara menjadi moda utama transportasi selama Lebaran," ujar Agus lagi.
Menurut Agus, secara total nasional hingga H+4 sudah 60 persen penumpang yang sudah balik. Sisanya kemungkinan balik pada hari Sabtu-Minggu atau Senin pagi. Untuk itu Agus tetap menginstruksikan pengelola bandara dan stakeholder lain untuk memberikan pelayanan yang maksimal untuk penumpang yang mau balik.
Selain kepada pengelola bandara, Agus juga berpesan pada maskapai penerbangan terkait ketepatan waktu (OTP). Agus memaparkan bahwa ketepatan waktu keberangkatan maskapai sudah membaik.
Hingga saat ini OTP terbaik maskapai diraih oleh Batik Air yaitu di atas 91 persen. Selanjutnya adalah maskapai Garuda, Citilink, Indonesia AirAsia dan NAM Air.
"Sebagai regulator kami selalu memberikan guidance agar pelayanan operator membaik. Kalau keselamatan memang harus sama. Tapi kalau pelayanan, termasuk OTP itu sesuai maskapai. Nanti masyarakat sendiri yang akan memilih sesuai hukum pasar. Sekarang OTP maskapai swasta sudah mulai bagus. Kita mendorong agar semua maskapai lebih bagus lagi layanannya," pungkas Agus. (Rayza)