Berikut Penjelasan Resmi Kebakaran Gedung Karya Kemenhub, Tiga Meninggal Dunia
Minggu, 08 Juli 2018, 20:10 WIBBisnisnews.id - Korban meninggal dunia dalam kebakaran Gedung Karya Kementerian Perhubungan sebanyak tiga orang. Satu orang pegawai Kementerian Perhubungan, dua orang pekerja bangunan, dua orang berhasil diselamatkan dan kini masih dalam perawatan.
Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan, Djoko Sasono mengatakan, satu diantara tiga korban meniggal dunia adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kementerian Perhubungan bernama Ridwan Ernal yang ditemukan di lantai lima Gedung Karya.
Almarhum Ridwan, kata Djoko telah dimakamkan oleh pihak keluarga dan dihadiri lagsung oleh Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan, Wahju Satrio Utomo. Dua korban meninggal dunia lainnya ialah pekeja renovasi gedung.
"Semuanya kami lakukan pendampingan-pendamppingan dan seluruh biaya yang terkait dengan proses pemakaman sampai akhir ditanggung sepenuhnya oleh Kementerian Perhubungan. Kami juga memberikan penghormatan kepada para korban meninggal dunia dengan meyelenggarakan tahlilan hingga tujuh hari," jelas Djoko dalam jumpa pers, di kantornya Minggu (8/7/218).
Sedangkan korban yang dirawat di umah sakit, ungkap Djoko, sudah kembali pulih dan kini sudah kembali ke rumahnya masing-masing. "Tidak ada yang rawat inap di rumah sakit, karena memang mereka secara medis cukup sehat dan bisa kemballi menjalankan kehidupan secara normal," tuturnya.
Terkait penyebab terjadinya kebakaran, lanjut Djoko, pihaknya tengah menunggu hasil investigasi pihak Kepolisian. "Alhamdulilah, pihak Pemadam Kebakaran telah membolehkan pihak penyidik melakukan investigasi ke dalam ruangan dan tadi peyidik Kepolisian telah melakukan pemeriksaan serta pengumpulan data-data," kata Djoko.
Diakui, hari ini peyelidikan pihak Kepolisian baru bisa dilakukan beberapa latai. Pemeriksaan ruanngan dilanjutkan Senin untuk seluruh lantai.
Terkait pemberitaan yang menyebutkan ada dua pegawai Kementerian Perhubungan yang diamankan pihak Kepolisian, menurut Djoko, pemberitaan itu tidak benar. Sampai saat ini tidak ada yang ditahan, yang terjadi adalah, dua orang pegawai itu hanya dimintai keterangan, sesuai prosedur yang berlaku dalam penyelidikan.
"Musibah kebakaran ini tidak akan mengganggu pelayanan. Semua proses layanan termasuk perizinan akan tetap berjalan secara normal. Untuk itu sekarang ini kami melakukan konsolidasi agar supaya, pada hari kerja berjalan seperti biasa dan senormal mungkin," jelas Djoko.
Ditanya awak media terkait para korban, apakah seluruhnya adalah para pekerja yang sedang bekerja di lantai itu. Djoko mengatakan, ada jamaah masjid, karena di lantai enam ada masjid, selebihnya adalah pekerja yang sedang merenovasi ruangan.
"Itu adalah data yang kami punya, soal ada jamaah atau bukan kami belum tahu nanti kami cari datanya. Tapi kami bersyukur mereka yang berhasil diselamatkan kini sudah tertangani dengan baik dan sudah kembali ke rumahnya masing-masing," tegasnya.
Dia juga berharap, peyelidikan oleh pihak Kepolisian bisa cepat dilakukan sehingga kegiatan di gedung yang terbakar kembali berjalan normal. "Kita si ingin secepatnya selesai karena banyak kegiatan di Gedung Karya ini yang harus segera kita pulihkan," jelasnya.
Kepada awak media, Djoko mengatakan dirinya tidak berani memastikan penyebab terjadiya kebakaran, tapi menunggu hasil penyelidikan pihak Kepolisian untuk diambil kesimpulan.
Dikejar awak media soal alarm di Gedung Karya apakah berfungsi atau tidak. Sekali lagi Djoko menegaskan dirinya tidak mau berspekulasi. Namun, ungkap Djoko, Gedung Karya dan gedung lainnya di lingkungan kompleks Kementerian Perhubungan dilengkapi dengan alat pendeteksi kebakaran.
"Tadi saya pagi-pagi datang kemari tidak melihat ada nyala api. Tapi memang kami melihat di lantai-lantai itu ada banyak asap, tentu saja nanti setelah ada data-data dari kepolisian, baru bisa disimpulkan" jelasnya.
Pada sisi lain Djoko menjelaskan, berdasarkan laporan, ketika pertama kali ada asap di Gedung Karya ada pegawai langsung melaporkan ada asap. "Kejadian ini kan masih sangat pagi, mungkin mereka masih tidur, mungkin mereka panik atau gimana, pokoknya saya tidak berani bespekulasi lagi," tegasnya.
Menyinggung soal akses masuk ke lantai-lantai di Gedung Karya yang mengalami bayak kendala, seperti yang disampaikan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno yang sempat datang ke lokasi, Dko mengaku belum bisa membuat kesimpulan.
Termasuk juga ketika ditannya soal dugaan terlembatnya penanganan para korban yang terjebak di lantai-lantai gedung itu. Sekali lagi Djoko berusaha mengelak menjawab pertayaan para awak media. (Syam S)
Berikut nama-nama korban Kebakaran Gedung Karya Kemenhub
Meninggal Dunia
1. Khairul (meninggal dunia)
2. Santoso (meninggal dunia)
3. Muhammad Ridwan (meninggal dunia)
Selamat dan masih dirawat
1. Syaikhun Afandi (25) alamat Lebak Siu, Jakarta Selatan
2.. Suyono (42) alamat Lebak Bulus, Jakarta Selatan
Selamat dan boleh pulang.
1. Teguh (34) alamat Bogor
2. Acep (60) alamat Purwokerto
3. Haryadi (33) alamat Pulo Gadung, Jakarta Timur
4. Agus (24) alamat Kutoarjo
5. Ashori (47) alamat Jepara
6. Nur Afif (41)
7. Adam (21) alamat BSD Serpong
8. Prapto (28)
9. Niko
10. Wito
11. Masena (32)
12. Afandi