Dampak Covid-19, Pengguna KRL Jabodetabek Turun Sampai 70%
Rabu, 25 Maret 2020, 16:16 WIBBisnisNews.id - Manajemen PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mencatat, jumlah pengguna Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line Jabodetabek terus menunjukkan tren menurun. Dalam dua pekan terakhir, penggun KRL turun drastis.
"Tercacat, pengguna KRL telah turun hampir 70% dari yang biasanya mencapai 900 ribu hingga 1,1 juta pengguna setiap harinya di waktu normal, menjadi sekitar 300 ribu pengguna per hari," kata VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba di Jakarta, Rabu (25/3/2020).
Dikatakan, pada Senin 23 Maret 2020 volume tercatat 341.252 pengguna. Sementara pada Selasa 24 Maret kemarin hanya 292.825 pengguna. Meskipun jumlah pengguna terus menurun.
"Berbagai langkah untuk mengantisipasi penyebaran virus corona di KRL Commuter Line terus ditingkatkan oleh pihak KCI," kat Anne lagi.
Sejak 20 Maret, PT KCI menambah jumlah wastafel di stasiun dengan memasang unit tambahan selain dari yang tersedia di toilet seluruh stasiun. "Wastafel tambahan ini tersedia antara lain di Stasiun Juanda, Manggarai, Bogor, Bekasi, Jakarta Kota, Tanah Abang, Rangkasbitung, dan akan terus ditambah," jelas Anne.
Wastafel tambahan di luar toilet ini hadir agar pengguna dapat lebih mudah untuk mencuci tangannya saat hendak menggunakan kereta maupun setelah turun dari kereta.
Selain itu, papar Anne, kini sudah tersedia pula bilik disinfektan di Stasiun Sudirman. Dimana para pengguna yang memerlukan dapat melewati bilik ini saat hendak masuk maupun keluar stasiun. "Bilik ini juga akan dipasang pada sejumlah stasiun lainnya bekerja sama dengan berbagai pihak," papar jubir KCI tersebut.
Menurut Anne, pihak terus mengoptimalkan kerja sama yang baik dengan para pemangku kepentingan juga terwujud dengan dukungan penyemprotan disinfektan di sejumlah stasiun sejak tanggal 17 Maret 2020.
"Penyemprotan ini terus berlangsung di berbagai lokasi hingga hari ini, dilakukan melalui kerja sama dengan Pemerintah, TNI, Kepolisian, serta sejumlah lembaga nirlaba," terang Anne.
Physical Distancing
Selain di stasiun, menurut Anne, dilakukan upaya physical distancing atau menjaga jarak antar pengguna di dalam KRL juga terus ditingkatkan. PT KCI menghimbau agar para pengguna mengisi bangku tempat duduk panjang di dalam KRL yang berkapasitas tujuh orang cukup dengan maksimum empat orang.
Sementara untuk tempat duduk prioritas sebaiknya diisi paling banyak dua orang tiap tempat duduk. Para pengguna yang berdiri juga akan diarahkan untuk berjarak dan tidak berhadapan satu sama lain.
Untuk menerapkan jarak fisik ini, petugas akan mengarahkan pengguna sejak sebelum masuk kereta agar mengisi kereta/gerbong yang kosong, tidak berfokus pada satu kereta. "Selanjutnya selama kereta beroperasi, petugas pengawalan kereta juga akan berpatroli mengarahkan para pengguna agar bisa menjaga jarak," urai Anne lagi.
Berbagai upaya menjaga jarak ini tentu membutuhkan kerja sama dari pengguna untuk mengikuti batas antrian yang ada dan mengikuti arahan dari petugas. Meskipun demikian, PT KCI tetap mengajak pengguna mengikuti himbauan dari pemerintah untuk bekerja, belajar, dan beribadah di rumah. "Bepergian keluar rumah dan menggunakan transportasi publik hendaknya untuk keperluan yang sangat mendesak saja," tegas Anne.(helmi)