Direksi Perum Damri Diperintahkan Selesaikan Aksi Mogok Agar Tidak Meluas
Sabtu, 06 Juli 2019, 11:17 WIBBisnisnews.id - Direktur Lalulintas Angkutan Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Ahmad Yani mengatakan, aksi mogok awak bus Perum Damri hanya masalah ringan.
"Bukan masalah besar, tapi kalau didiamkan bisa meluas ke wilayah lain. Makanya, hari ini harus selesai dan saya telah memjnta Direksi Perum Damri untuk menyelesaikannya," kata Yani, Sabtu (6/7/2019) di Yogyakarta.
Berdasarkan ingormasi, kata Yani, hanya ada 14 unit bus Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng yang beroperasi dari total di atas 200 unit bus.
“Kami minta direksi Damri bisa diselesaikan segera. Kalau lihat, saya kira bisa 30 menit bisa diselesaikan,” katanya.
Menurutnya, keputusan manajemen menghapus awak helper bus Bandara Soekarno-Hatta yang menjadi pemicu aksi pemogokan awak bus perusahaan pelat merah itu.
Penghapusan helper bus bandara dilakukan setelah Perum Damri menerapkan sistem e-ticketing bekerja sama dengan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Dengan sistem e-ticketing, awak helper dirasa tidak diperlukan lagi.
Yani berharap problem mogok awak bus Damri bandara bisa diselesaikan segera agar masyakarat pengguna angkutan pemadu moda di Bandara Soekarno Hatta dan Halim Perdanakusuma bisa normal lagi.
Informasi di lapangan, saat ini tidak ada layanan bus Damri dari sejumlah titik keberangkatan menuju Bandara Soekarno Hatta dan Halim Perdanakusuma. Padahal, layanan bus Damri bandara pada sebagian besar lokasi di sekitar DKI Jabodetabek masih dilayani satu operator yaitu Damri.
Ratusan pegawai Perum Damri hari ini melakukan aksi mogok massal. Akibatnya, layanan Damri Bandara Soekarno Hatta mengalami gangguan.
Sekretaris Perusahaan Perum Damri Restiti Sekartini menyampaikan permohonan maafnya karena pelayanan kepada penumpang menjadi terhambat. Restiti mengungkapkan, mogok kerja ini sudah terjadi sejak Jumat (5/7) lalu. Namun, puncak gangguan pelayanan baru terasa hari ini.
Menurutnya, tuntutan para pegawai yang mogok adalah agar helper-helper lama direkrut oleh Damri dan diposisikan di dalam bus kembali.
"Demo pengemudi diduga didalangi oleh segelintir provokator sudah mengarah pada tindakan anarkis dengan menyerang pejabat Damri. Mereka langsung menemui pejabat dengan maksud menjelaskan kebijakan perusahaan dan untuk mendapatkan titik temu,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (6/7).
Saat ini, kata Restiti, Damri terus mengembangkan dan melaksanakan penggunaan electronic ticketing system. E-tiket, bukan hanya merupakan pilihan tetapi suatu keharusan.
"Dengan system e-tiket, layanan helper di dalam bus (on board) sudah tidak diperlukan. Namun perlu digarisbawahi bahwa layanan helper tidak pernah dihilangkan. Layanan helper dipindahkan dari dalam bus (on board) ke luar bus (off board)," ungkapnya.
Restiti menilai, Sistem e-tiket Damri merupakan kebijakan penting untuk mengendalikan pendapatan dan ternyata tanpa helper on board, pendapatan Damri rute Bandara Soekarno Hatta meningkat perharinya bahkan hingga mencapai 40 persen.
“Titik temu antara manajemen Damri dengan pengemudi yang demo kemarin sebenarnya sudah dicapai, yaitu jumlah helper off board akan ditambah, dan untuk rute-rute sibuk akan diberikan helper on board,” jelasnya.(Helmi/Syam S)