Dirjen Budi Hadiri Kegiatan Pesta Pramuka Siaga Dan Mengajar di PKTJ Tegal
Senin, 19 Agustus 2019, 12:35 WIBBisnisNews.id -- Dirjen Perhubungan Darat (Hubdat) Budi Setiyadi menghadiri kegiatan Pesta Siaga Keselamatan Jalan dan mengajar di kampus PKTJ Tegal, Jawa Tengah, Senin (19/8/2019). Pesta Siaga ini diikuti ratusan Pramuka Siaga dari Pemkab dan Pemkot Tegal dan sekitarnya, yang dimulai dari jam 07.00 WIB.
Kegiatan ini merupakan rangkaian dari Pekan Nasional Keselamatan Jalan Tahun 2019 dengan tema Kepemimpinan untuk Keselamatan Jalan dan hashtag Sayangi Nyawa #SuarakanKeselamatanJala. Selain itu, dalam rangka Hari Perhubungan Nasional.
Baca Juga
“Tema Pekan Nasional Keselamatan Jalan tahun ini berfokus pada Komitmen Pemimpin untuk menyuarakan Keselamatan Jalan yang di sertai oleh kepedulian dan peran serta masyarakat akan pentingnya Keselamatan di Jalan,” kata Dirjen Budi dalam sambutan tertulis yang diterima BisnisNews.id, Senin.
Hadir dalam Pesta Pramua Siaga dan Dirjen Mengajar para pejabat BPSDMP, dosen dan instruktur serta para guru dan pembina Pramuka di Tegal dan sekitarnya. Setelah upcara bendera, kemudian dilanutkan presentasi Dirjen Budi, serta aneka permainan Pramuka, dengan kontens mengenai keselamattan di jalan raya.
Fakta data kecelakaan Polri, menurut Dirjen Budi masih cukup tinggi. Banyak korban jiwa dan hartam termasuk yang melibatkan kaum milenial. Mereka itu harus diindari dan diselamatkan, demi masa depan Indonesia yang kian baik.
Data tahun 2018, menurut Dirjen Budi, jumlah kejadian kecelakaan sebanyak 107.968 kejadian. Korban meninggal dunia 29.083 jiwa. Jika dihitung dalam satu hari rata-rata sekitar 70 - 71 jiwa atau 2-3 orang tiap jamnya meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas.
Jumlah kejadian kecelakaan berdasarkan pendidikan korban tertinggi adalah Pelajar dan Mahasiswa, sebanyak 41.879 kejadian dengan usia 15-20 tahun sebanyak 23.276 kejadian.
Sementara, jumlah laka lantas berdasarkan prilaku mengemudi yang disebabkan karena tidak waspada akan lalu lintas dari depan sebesar 27.800 kejadian. Jumlah laka lantas berdasarkan jenis kendaraan yang didominasi Sepeda Motor Roda Dua sebesar 27.800 kejadian.
Menurut Dirjen Budi, kecelakaan lalu lintas biasanya terjadi diawali dengan pelanggaran dan sampai saat ini tumbuh kembang budaya melanggar dalam berlalu lintas di Indonesia dapat dikatakan sangat pesat.
“Tingginya angka pelanggaran indikasi semakin rendahnya norma dan etika berlalu lintas, dan semakin buruknya budaya keselamatan transportasi jalan di Indonesia,” kilah Dirjen Budi.
Sering kali, papar Dirjen Budi, anak diajarkan berperilaku melanggar dari kebiasaan yang ditanamkan oleh orang tua pada saat berlalu lintas jalan.
“Keselamatan jalan sampai saat ini belum menjadi budaya di masyarakat. Sementara, untuk membentuk budaya perlu proses panjang, dengan melakukan perubahan persepsi yang terus menerus kepada masyarakat tentang keselamatan,” terang Dirjen Budi.
Namun begitu, perubahan persepsi tersebut dapat dilakukan melalui pendidikan dan sosialisasi sehingga nilai-nilai keselamatan bisa menjadi nilai- nilai kehidupan. “Termasuk melalui rangkaian acara Pesta Siaga di PKTJ Tegal, pagi ini,” urai Dirjen Budi lagi.
Oleh karena itu, harap dia, Ditjen Perhubungan Darat secara rutin dan berkesinambungan akan melaksanakan sosialisasi beragam kegiatan untuk meningkatkan keselamatan jalan.
“Kepada Taruna Taruni Politeknik eselamatan Transportasi Jalan, (PKTJ) Tegas,kegiatan seperti ini harus secara dilaksanakan secara terus menerus,” pinta Dirjen Budi.
Dan sebagai kaum milenial, pintas Dirjen Hubdat, diharapkan Taruna Taruni dapat berperan serta meningkatkan keselamatan berlalu lintas melalui ide-ide kreatifnya sehingga dapat memberikan perubahan pada lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat untuk sadar terhadap keselamatan berlalu lintas.(helmi)