Fadli Zone Geram Desak Pemerintah Bongkar Jaringan Mafia
Rabu, 04 April 2018, 19:47 WIBBisnisnews.id - Wakil Ketua DPR Fadil Zon a pemerintah membongkar habis Kartel bawang putih yang menjadi penyebab harga bawang putih tidak stabil.
"Saya sudah dengar kartel atau 13 importir bawang putih yang sekarang menguasai pasaran. Mereka bisa mengatur-ngatur harga semaunya," tutur Fadil Zon.
Wakil Ketua Umum partai Gerindra ini juga meminta Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian agar tidak hanya 13 importir minim pengalaman yang diberikan kuota impor bawang putih, tapi biarkan importir lainnya ikut mendatangkan bawang putih. Sebab, komoditi ini sangat sulit tumbuh di Indonesia.
"Kalau tumbuhan yang iklim tropisnya bisa tumbuh di Indonesia buat apa impor. Tapi bawang putih kan sulit tumbuh di kita ya harus impor tapi carilah importir yang berpengalaman di bidang ini, jangan asal menunjuk," tutur Wakil Ketua DPR RI ini.
Peran Satgas pangan juga dipertanyakan. "Seharusnya Satgas pangan sudah menindak kartel bawang putih, tidak perlu harus menunggu masyarakat susah dulu," harap Fadil Zon.
Dengan harga bawang putih di atas Rp.50 ribu hingga Rp90 ribu di daerah, menurut Fadil Zon ini menyakiti hati rakyat karena komoditi ini merupakan kebutuhan pokok bumbu dapur.
Menurutnya Jokowi bisa dianggap gagal dalam menjalankan pemerintahannya bila salah satunya tidak bisa menstabilkan harga kebutuhan pangan.
Seharusnya, harga bawang putih di pasaran tidak lebih dari Rp11 ribu -Rp13 ribu per Kg, sebab harga di asal bawang RRC sekarang sudah turun ke 500 dollar Amerika atau Rp7.000 per Kg nya dan biaya logistik sampe gudang di Indonesia Rp1.500 per Kg.
"Keuntungannya luar biasa bila modal delapan ribu lima ratus dijual diatas lima puluh ribu rupiah dikalikan 126 ribu ton lebih dari empat triliun rupiah," ujarnya.
Kartel bawang putih tidak boleh seenaknya mendatangkan bawang putih. Kalau memang sudah dapat kuota seharusnya seluruh bawang didatangkan ke Indonesia, tidak boleh mencicil yang menyebabkan kelangkaan bawang putih sehingga harga menjadi tinggi.
Pemerintah harus bertindak tegas mencoret importir yang sekarang kalau mereka membangkang tidak melaksanakan impor bawang yang sesungguhnya. Apalagi jika nanti mereka terbukti berafiliasi dengan sengaja memperlambat impor bawang, harus dicabut SPI nya.
Sekarang ini barang kosong pendistribusian bawang putih
tidak merata, sampai Jakarta atau Surabaya langsung habis karena importir mencicil mendatangkan barang padahal mereka sudah mendapat SPI dari Kementerian Perdagangan. (Syam S)