Gubernur Anies - Kepala BPTJ Bahas Soal Kemacetan Jakarta
Jumat, 10 November 2017, 10:07 WIBBisnisnews.id - Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono mengaku telah membahas banyak hal terkait transportasi kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Poin-poin yang dibahas yaitu mengenai titik-titik kemacetan, peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), konsep Transit Oriented Development (TOD) dan target perpindahan point to point tidak lebih dari 1,5 jam.
Kunjungannya ke Balai Kota dua hari lalu (Rabu 8/11/2017) itu, lanjut Bambang, untuk membangun kebijakan-kebijakan mengenai transportasi di DKI Jakarta dan mendiskusikan beberapa hal penting target makro yang terkait dengan pengembangan transportasi di Jabodetabek.
Terkait pertemuan itu, telah dipetakan target-target makro yang harus dicapai dalam membangun transportasi di Jabodetabek. Salahsatunya adalah DKI Jakarta. Pihaknya pun berencana membangun transportasi ke depan agar point to point itu dicapai tidak lebih dari 1,5 jam.
"Kemudian, kecepatan rata-rata minimal adalah 30 km/jam. Itu adalah salah satu target makro yang kami sampaikan kepada Pak Gubernur," ujarnya.
Bambang Pri mencontohkan, jarak tempuh transportasi umum dari titik keberangkatan di Jalan Medan Merdeka Barat ke titik di Jakarta Selatan tidak boleh lebih dari 1,5 jam. Jika target itu tak tercapai, pemerintah harus melakukan evaluasi.
"Kalau lebih (dari 1,5 jam), berarti kami harus membangun transportasi bagaimana mendekatkan itu," kata Bambang Pri.
Pada kesempatan yang sama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pihaknya mendiskusikan pengambilan kebijakan transportasi di Ibu Kota. Menurutnya, harus ada kesinergian antara Pemprov DKI dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) dan pemerintah daerah sekitarnya dalam hal menangani kebijakan transportasi.
"Ada beberapa target makro yang kita bicarakan yang pertama titik-titik kemacetan yang sudah sangat terasa yang kita alami di beberapa titik jalanan di Ibu Kota, yang kedua peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), yang ketiga konsep Transit Oriented Development (TOD)," Anies.
Gubernur DKI Jakarta menegaskan, untuk kualitas sumber daya manusia yang menjadi operator kendaraan angkutan umum massal harus juga diperhatikan dan Konsep Transit Oriented Development (TOD) harus benar-benar TOD yang dibangun, jadi jangan sampai berbeda.
"Kita menyepakati untuk bekerja lebih dekat, intensif, terbuka dan menyiapkan perencanaan masterplan untuk transportasi dengan mengantisipasi perubahan yang terjadi di Jakarta, itu hal-hal yang kita review dalam pertemuan ini," katanya. (Syam S)