Gubernur Anies Siapkan Fasilitas Tempat Tinggal Tenaga Medis
Kamis, 26 Maret 2020, 17:05 WIB
Bisnis News.id - Pemda DKI Jakarta memberikan fasilitas khusus kepada tenaga medis, yaitu dokter dan perawat yang berada di posisi terdepan, berupa, tempat tinggal dan kebutuhan harian.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, para tenaga medis itu disiapkan kamar tidur di hotel Grand Cempaka milik Pemda DKI , yang sudah dilengkapi dengan keperluan hidupnya selama masa tugas.
" Para tenaga medis disiapkan tempat tinggal di hotel dan kebutuhan harian, sehingga keluarga bisa tenang di rumahnya masing-masing, meskipun tidak pulang ke rumah, " kata Gubernur Anies, Kamis (26/3/2020).
Gubernur Anies juga menyampaikan, untuk pemeriksaan kesehatan berupa rapid test diprioritaskan untuk seluruh tenaga medis.
"Para tenaga medis juga disiapkan alat pelindung diri/APD, karena mereka ini yang paling berat tugasnya dan beresiko tinggi," kata Anies.
Sampai saat ini di DKI Jakarta, tercatat ada 50 orang tenaga medis terpapar Covid-19 tersebar di 24 rumah sakit dan dua diantaranya meninggal dunia.
Data terkini menyebutkan, sebanyak 490 orang terpapar kasus, 457 orang dalam pemantauan, sebanyak 291 orang sudah dinyatakan sembuh dab 48 orang meninggal dunia.
Pemprov DKI Jakarta mengidentifikasi jumlah kasus positif corona tersebut menyebar di 118 dari 267 kelurahan di Jakarta. Tercatat ada 42 kasus positif yang belum diketahui lokasinya.
Sebelumnya Gubernur Anies menyatakan, angka kematian akibat virus corona di Jakarta mencapai 9,4 persen atau lebih tinggi dari rata-rata angka kematian dunia di kisaran 3,9 persen.
Secara nasional kasus kematian akibat corona di Indonesia melampaui angka rata-rata kematian di dunia.
Virus yang berasal dari kota Wuhan China ini secara global telah menyebar ke 196 negara dan telah menewaskan lebih dari 17.000 orang.
Menurut data Worldometers, total kasus terinfeksi covid-19 yang terkonfirmasi di China sebanyak
81.171 kasus dengan 3.277 kasus kematian dan 73.159 berhasil disembuhkan.
Pemerintah China mengambil sikap tegas mengunci total (lockdown) ibu kota Provinsi Hubei, China itu selama dua bulan dan hasilnya Wuhan mulai pulih dan akan dibuka kembali pada 8 April 2020 setelah masa pemulihan sejak diisolasi pada 23 Januari 2020.
Namun sekolah-sekolah di kota itu masih tetap diliburkan. Kota -kota lain di Tiongkok mulai menurunkan lebel resiko ke tingkat dua kecuali Wuhan dan Beijing yang tetap dipertahankan ke level satu.
Pemerintah China pastikan, kalau sekarang ini di Wuhan ada kasus baru
biasanya muncul dari para pelancong yang kembali ke Wuhan dari luar negeri atau imported case.
Di luar China, misalnya negara-negara di Eropa, korban terinfeksi yang meninggal dunia tembus 10 ribu orang atau 10.058 kasus. Di benua Eropa itu, negara yang paling besar terdampak ialah Italia mencatat 6.077 kematian, diikuti Spanyol 2.182 kematian dan Prancis 860 kematian.
Negara-negara di seluruh kawasan Eropa telah mendeteksi lebih dari 184.138 kasus.(Ari)