Gunung Tangkuban Perahu Erupsi Lagi, Ini Rekomendasi PVMBG Kementerian ESDM
Jumat, 02 Agustus 2019, 17:01 WIB
"Terekamnya Tremor ini berkaitan dengan pelepasan tekanan berupa hembusan-hembusan yang terjadi sampai saat ini diikuti oleh rangkain erupsi tanggal 1 dan 2 Agustus 2019," kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi di Jakarta, Jumat (2/8/2019).
Baca Juga
Sebelumnya, Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menaikkan status Gunung Tangkuban Parahu, Provinsi Jawa Barat, dari sebelumnya level I (Normal) menjadi level II (Waspada). Peningkatan status mulai ini mulai berlaku efektif pagi ini, Jumat 2 Agustus 2019, pukul 08.00 WIB.
Masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu dan pengunjung/ wisatawan/pendaki, tidak mendekati kawah yang ada di puncak Gunung Tangkuban Parahu dalam radius 1,5 Km dari kawah aktif. "Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas Gunung Tangkuban Parahu beberapa hari ini, PVMBG menaikkan Status Gunung Tangkuban Parahu dari Level 1 (Normal) menjadi Level II (Waspada) terhitung sejak 2 Agustus 2019 pukul 08.00 WIB.
Selanjutnya, pihak PVMBG akan mengevaluasi terus menerus aktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Parahu untuk mengantisipasi tingkat aktivitas dan potensi ancaman erupsi," ujar Kepala PVMBG, Kasbani, Jumat.
Selanjutnya, kata Agung, PVMBG memberikan rekomendasi beberapa hal sebagai berikut : 1. Masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu dan pengunjung/wisatawan/pendaki, Tidak mendekati kawah yang ada di puncak G. Tangkuban Parahu dalam radius 1,5 Km dari kawah aktif.
Selanjutnya, masyarakat perlu mewaspadai meningkatnya konsentrasi gas-gas vulkanik dan dihimbau tidak berlama-lama berada disekitar kawah aktif G. Tangkuban Parahu agar terhindar dari paparan gas yang dapat berdampak bagi kesehatan dan keselamatan jiwa.
2. Masyarakat di sekitar G. Tangkuban Parahu, Pedagang, Wisatawan, Pendaki, dan Pengelola Wisata G. Tangkuban Parahu agar mewaspadai terjadinya letusan freatik yang bersifat tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala vulkanik yang jelas.
3.Masyarakat di sekitar G. Tangkuban Parahu diharap tenang, beraktivitas seperti biasa, tidak terpancing isu-isu tentang letusan G. Tangkuban Parahu, tetap memperhatikan perkembangan kegiatan G. Tangkuban Parahu yang dikeluarkan oleh BPBD setempat dan selalu mengikuti arahan dari BPBD setempat.
4.Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi selalu berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (BPBD Provinsi Jabar) dan BPBD Kabupaten Bandung Barat serta BPBD Kabupaten Subang.(helmi)