Harga Cabai Rawit di Sejumlah Daerah Naik Hingga Rp 120 Ribu/Kg
Senin, 09 Januari 2017, 11:14 WIB
Bisnisnews.id-Bagaimana rakyat kecil tidak menjerit, kalau setiap hari harga sayur-mayur dan sembako di sejumlah pasar tradisional terus naik. Bahkan di Kabupaten Tabanan Bali harga cabai rawit meroket alias pindah harga, dari sebelumnya Rp 30 ribu menjadi Rp 80 ribu per kilogram.
Bahkan di Makassar Sulawesi Selatan, harga cabe rawit merah yang menjadi idola ibu-ibu rumah tangga sempat tembus ke angka Rp 120 ribu. Padahal sebelumnya, tidak lebih dari Rp 30 ribu.
Harga cabai rawit naik merata, mulai dari Solo (Jawa Tengah), Tabanan (Bali), Malang (Jawa Timur), Palu (Sulawesi Tengah), termasuk juga di Papua serta Jakarta masih tinggi karena pasokan masih rendah.
Kantor Berita Antara menyebutkan, di Pasar Tradisional Kleco Solo, hari ini terpantau harga cabai rawit merah dijual Rp100 ribu per kilogram, sedang cabai merah besar harganya Rp30 ribu per kilogram dan harga rawit hijau Rp50 ribu per kilogram, naik dari sebelumnya antara Rp 15 ribu sampai Rp20 ribu per kilogram.
Kepala Dinas Pasar, Perdagangan dan Perindustrian Kota Surakarta Subagyo mengatakan akan melakukan koordinasi dengan daerah sentra produksi yang surplus cabai untuk memasok komoditas itu ke daerahnya guna menstabilkan harga.
Stok cabai di pasar menipis, dan harganya sangat tinggi. Kalau kondisi normal cabai rawit merah hanya dijual sekitar Rp25 ribu per kilogram hingga Rp30 ribu per kilogram.
Hingga saat ini belum ada langkah-langkah serius pemerintah untuk meringankan beban masyarakat keil terhadap kebutuhan dapur tesebut. Pihak Direktorat Jenderal Holtikultura Kementerian Pertanian, saat dihubungi mengaku sedang sibuk rapat. (Mal/Syam Sk)