Intensitas Hujan Tinggi Berpotensi Terjadi Bencana
Senin, 20 Februari 2017, 22:22 WIBBisnisnews.id - Potensi bencana Hidrometeorologi menjadi ancaman serius
di sebagian besar wilayah Indonesia, akibat tingginya intensitas curah hujan hingga akhir Februari 2017. Potensi hujan yang cenderung meningkat ini lebih banyak dipengaruhi faktor lokal.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika hari ini (Senin/20/2/2017) menyebutkan secara umum, sejak Januari tidak terdapat fenomena cuaca global yang signifikan seperti Indian Ocean Dipole (IOD), seruakan dingin, maupun gelombang tropis yang hampir seluruhnya dalam kondisi netral.
Menurut BMKG pada periode ini sangat perlu memperhatikan perkembangan dinamika cuaca lokal dan regional.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Yunus S. Swarinoto, menjelaskan tinjauan kondisi atmosfer beberapa hari kedepan terdeteksi adanya aliran udara basah dari Samudera Hindia yang menyebabkan wilayah Sumatera bagian Selatan, Banten, Jawa Barat, dan Jabodetabek cenderung dalam kondisi cukup basah.
Munculnya area perlambatan dan pertemuan angin mengakibatkan kondisi udara menjadi tidak stabil sehingga menyebabkan potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat dan petir. Kondisi tersebut didukung dengan kuatnya monsun Asia yang menyebabkan batas wilayah udara basah terkonsentrasi di sekitar pesisir selatan Jawa.
Suhu muka laut (SML) di Samudera Hindia Selatan Jawa Barat tanggal 12-19 Februari 2017 berkisar antara 28 - 30 derajat celcius dengan anomali SML 2 - 4 derajat celcius. Kondisi ini mengindikasikan suplai uap air sebagai pendukung pertumbuhan awan hujan di wilayah Jawa Barat dan Sumatera relatif tinggi.
Nilai kelembaban relatif wilayah Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Banten, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Papua Barat pada lapisan 850 dan 700 mb umumnya bernilai lebih 70 persen, menunjukan kondisi udara basah yang berpotensi terhadap pertumbuhan awan-awan hujan cukup signifikan di wilayah tersebut.
Diperkirakan potensi hujan akan meningkat dalam beberapa hari kedepan, khususnya di wilayah pantai barat Sumatera, Sumatera bagian utara, Sumatera bagian selatan, Bengkulu, Riau, Lampung, Banten, Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi bagian Tengah, Sulawesi bagian Selatan, dan sebagian besar Papua.
Terkait dengan hal tersebut, masyarakat diharapkan tetap mewaspadai potensi peningkatan curah hujan yang dapat disertai angin kencang dan berpotensi mengakibatkan terjadinya banjir, tanah longsor, banjir bandang maupun genangan. (Syam sk)