Jakarta Dance Meet Up
Sabtu, 11 Agustus 2018, 19:45 WIBBisnisnews.id - Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) melalui Komite Tari berupaya membangun iklim yang inspiratif terhadap penciptaaan dan apresiasi karya seni tari yang bermutu, baik bagi pelaku seni tari maupun masyarakat. Untuk melaksanakan hal tersebut, Komite Tari DKJ mengembangkan platform bernama Jakarta Dance Meet Up (JDMU) yang dilakukan secara berkala sejak 2017.
JDMU merupakan upaya untuk memetakan, memfasilitasi, dan merangkul komunitas tari di Jakarta. Platform ini memberikan ruang apresiasi dan edukasi yang berkelanjutan bagi pelaku seni tari ibukota yang minim kesempatan. Memiliki tujuan bagi kemajuan seni tari, JDMU bisa dilihat sebagai bentuk penghargaan atas keragaman seni tari yang tumbuh di Jakarta. Di samping itu, JDMU juga menjadi saluran yang tepat untuk berjejaring antarkomunitas, maupun sanggar yang memiliki karakter berbeda.
Setelah sukses dengan tiga kali penyelenggaraan di tahun 2017, Dewan Kesenian Jakarta kembali menggelar perhelatan JDMU edisi selection, yaitu pada tanggal 10 Agustus 2018 mendatang.
JDMU #Selection merupakan hasil kurasi komite tari DKJ terhadap karya terbaik dari koreografer, perwakilan komunitas tari yang telah tampil di Jakarta Dance Meet Up edisi reguler #1, #2, den #3 tahun 2017 Ialu. Komite Tari DKJ mengkurasi enam karya koreografer, yang potensial untuk dikembangkan. Koreografer terpilih yang mewakili komunitasnya, mengikuti Focus Group Discussion (FGD) presentasi karya, serta berpartisipasi dalam Choreo-lab selama kurang Iebih 3 hari (11-13 Maret 2018) di Megamendung, Bogor.
"Enam koreografer terpilih ini tidak handa pada karyanya, tetapi juga kita melihat bahwa komunitasnya yang juga mendukung untuk mereka berkembang. Kita membuka kemungkinan, bahwa inilah yang sesuai dan bisa lebih berkembang untuk program JDMU selanjutnya, juga mengenai keberagaman genre yang dihadirkan guna menjadi alasan kami memilih mereka," ujar Hartati Ketua Komite Tari DKJ.
Pada JDMU #Selesction ini menampilkan komunitas tari dari berravam genre yakni seperti dari Andihini Rosawiranti (Namarina Dance Academy), Josh Marcy Putra Pattiwael (Indonesia Dance Theatre), Kresna Kurnia Wijaya (EKI Dance Company), Gege Diaz (Cipta Urban TIM), Siti Suryani (Citra Art Studio) dan Irfan Setiawan (Ali Dance Company).
Selentara itu, JDMU #Selection bertujuan until memberikan ruang bagi koreografer muda untuk mengeksplorasi karya sehingga dapat menambah kualitas, memberikan edukasi tari kepada koreofrafer dan juga publik pemerhati seni. JDMU #Selection juga menjadi aging dal am mempererat jaringan komunitas tari yang surah terjalin sebelumnya, sera memajukan pemahman dan perwkembangan seni tari Indonesia masa depan. (Rayza)