Kalahkan Australia, Indonesia Dinobatkan Sebagai Militer Terkuat Se-ASEAN
Kamis, 05 Januari 2017, 23:45 WIB
Bisnisnews.id - Dengan angkatan darat, laut, dan udara yang diperlengkapi dan sangat terlatih, Indonesia duduk di puncak ASEAN dalam hal kekuatan militer. Bahkan dibandingkan dengan 126 negara lain di dunia, Indonesia menduduki ranking 14, jauh lebih tinggi dari Australia yang duduk di posisi 23.
Dengan populasi hampir 261 juta dan GDP 936.243 milyar dollar, posisi Indonesia sebagai militer terkuat ASEAN mungkin cukup mengejutkan. Daftar Global Firepower 2016 (GFP 2016) menempatkan kekuatan militer Indonesia di ranking 1 ASEAN dan ranking 14 dunia.
GFP 2016 menilai lebih dari 50 faktor, yang memperhitungkan tenaga kerja yang tersedia, jumlah dan campuran persenjataan, anggaran militer, total angkatan kerja, akses ke aset strategis, dan kondisi ekonomi saat ini.
Dari 126 negara yang tercakup dalam peringkat GFP 2016, sembilan dari mereka adalah anggota ASEAN. Kemampuan nuklir dan kepemimpinan politik / militer tidak termasuk dalam perhitungan ini, sementara negara-negara yang terkurung daratan tidak dikenakan penalti karena memang tidak memiliki angkatan laut.
Indonesia memiliki gudang senjata yang mencakup beberapa sistem persenjataan paling modern dan tangguh dari Barat dan Rusia, termasuk 420 pesawat dari semua jenis, 152 helikopter, 221 kapal angkatan laut, 468 tank, 1.089 kendaraan tempur lapis baja (AFVs), dan 80 artileri. Data GFP 2016 juga menunjukkan bahwa Indonesia memiliki 476.000 personil militer aktif, terbanyak se-ASEAN, didukung oleh 400.000 cadangan aktif.
Angkatan Udara Indonesia juga tidak kurang tangguh, sebut saja 30 Sukhoi-27 buatan Rusia, yang merupakan salah satu jet tempur terbaik, ditambah 36 F-16 buatan AS yang merupakan jet tempur pencegat terbaik di dunia. Lalu ada Golden Eagle trainers KAI T-50 buatan Korea Selatan, Freedom Fighters Northrop F-5 Freedom, Hawk jet trainers buatan British Aerospace (BAE), dan Embraer EMB-314 Super Tucano turbo-prop trainers buatan Brazil.
Angkatan Laut Indonesia pun tidak kalah mengesankan. Terdiri 18 kapal perang besar, termasuk 2kapal selam, 6 kapal pengawal, dan 10 kapal konvoi, termasuk 39 kapal perang bekas Jerman Timur yang diperoleh setelah reunifikasi Jerman. Untuk menggantikan dua kapal selam tua buatan Jerman Tipe 209 yang akan dinonaktifkan pada 2020, Indonesia telah memesan 3 tipe 209/1400 Chang Bogo-Class diesel attack submarines dari perusahaan pertahanan Korea Daewoo Shipbuilding dan Marine Engineering (DSME ), dan sedang mempertimbangkan penambahan 3 kapal selam selain kapal rudal dan pengawal rudal.
Di darat, Tentara Nasional Indonesia memiliki tank tempur terbaik di dunia, Leopard II RI buatan Jerman, di mana Indonesia telah memesan 42 tank dan baru datang sebanyak 16. Angkatan Darat Indonesia juga dilengkapi dengan tank BTR-4M amfibi lapis baja dari Ukraina.
Sejak didirikan pada tahun 1947, militer Indonesia berjuang menghadapi berbagai ancaman internal seperti pemberontakan lokal di Aceh, Papua Barat, dan serbuan di bekas wilayah Timor Timur (sekarang Timor Leste) tahun 1975. Militer Indonesia juga berhadapan melawan pasukan Malaysia dan Persemakmurannya selama Konfrontasi Indonesia-Malaysia di tahun 1960-an.
Sedangkan Daftar Global Firepower 2016 (GFP 2016) untuk negara ASEAN, setelah Indonesia adalah sebagai berikut:
- Vietnam, negara ASEAN terhebat setelah Indonesia (ranking 17 dunia)
- Thailand, negara ASEAN yang memiliki kapal untuk landasan tapi tidak punya pesawat (ranking 20 dunia)
- Myanmar (ranking 33 dunia)
- Malaysia (peringkat 34 dunia)
- Filipina (ranking 51 dunia)
- Singapura, negara ASEAN dengan pembelanjaan militer terbanyak (ranking 64 dunia)
- Kamboja, bersama dengan Laos dikategorikan sebagai militer terlemah se-ASEAN (ranking 88 dunia)
- Laos (ranking 121 dunia)
Kekuatan militer 3 besar dunia dipegang oleh AS, Rusia dan China. sedangkan negara dengan militer terlemah di dunia adalah Afrika (Namibia, Somalia, Afrika Tengah). marloft/syam