Kasus Wamena, Nasrul: Dari Jakarta Pemprov Sumbar dan Masyarakat Biayai kepulangan Pengungsi
Jumat, 04 Oktober 2019, 07:14 WIBBisnisNews.id -- Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit ikut menyambut dan memeriksa kondisi warganya yang mengungsi dari Wamena setibanya di Lanud Halim Perdanakusuma, Jaktim. Secara bertahap, banyak warga asal Minang yang mengungsi usai kerusuhan Wamena, Papua kemarin.
Nasrul berharap setelah pemulihan, para pengungsi bisa kembali ke Wamena lagi. "Untuk sementara untuk tenangkan pikiran mereka, jadi mereka ingin pulang dulu sementara karena di (Minang) sana juga mempunyai aset dan keluarga. Jadi, karena permintaan mereka kemarin kami pulang dulu sementara maka itu yang kita bawa," kata Nasrul kepada pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Kamis (3/10/2019).
Menurutnya para pengungsi hanya berkunjung sementara ke kampung halamannya di Minang. Tidak benar kalau warga asal Minang eksodus dari Wamena. Tapi, mereka ingin mengungsi dan menenangkan diri usai kerusuhan maut itu.
Sementara, dalam dialog di televisi nasional Kamis malam, Ansrul berharap Pemerintah Pusat bisa memfasilitas memulangkan mereka sampai Jakarta. "Selanjutnya, dari Jakarta Pemprov Sumbar dan masyarakat akan membiayai kepulangan mereka ke Minang. Kita tak bisa menolak mereka untuk pulang sementara ke Minang," aku Nasrul lagi.
Bantuan Pemerintah Untuk Wamena
Sebelumnya, Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, Pemerintah memberikan bantuan kepada koran kerusuhan di Wamena, Papua. Bantuan diberikan dalam bentuk Penguatan Dapur Umum untuk 5.000 jiwa, 1.500 Paket Perlengkapan Pakaian Anak, 1.500 Paket Perlengkapan Pakaian Pria, 1.500 Paket Perlengkapan Pakaian Wanita, 2.500 Matras, 1.500 Tenda gulung /terpal, 2.500 Selimut, 100 unit Bantuan Usaha Ekonomi Produktif.
Kementerian Sosial juga akan menyalurkan santunan kepada ahli waris korban meninggal. Jumlah korban meninggal sebanyak 32 orang, sedangkan santunan adalah Rp15 juta per jiwa. "Total bantuan yang diserahkan Rp3.890.500.000 dalam bentuk bantuan logistik, bantuan Usaha Ekonomi Produktif dan santunan bagi ahli waris korban meninggal," kata Mensos Agus di Papua, kemarin.
Peristiwa kerusuhan Wamena ini menyebabkan sebanyak 33 korban jiwa meninggal dunia, 9.240 jiwa mengungsi, 77 jiwa mengalami luka-luka, 224 mobil terbakar, 150 motor terbakar, 165 rumah rusak karena terbakar, 20 unit perkantoran rusak, 456 unit tempat usaha warga rusak.
Untuk pengungsi sebanyak 8.617 jiwa berada di Wamena tersebar di 25 posko. Sementara 523 jiwa mengungsi di lima titik lokasi di Jayapura. "Saat ini, Tim dari Dinas Sosial Provinsi Jayapura dan Kabupaten Jayawijaya telah mendirikan dapur umum dan mengelola dapur umum untuk pemenuhan kebutuhan makan pengungsi," sebut laman kemensos.go.id.
Sementara itu Tagana, Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) serta Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) diturunkan untuk melakukan pendataan korban meninggal, tempat usaha yang rusak, dan kebutuhan penyintas. Tim Layanan Dukungan Psikososial juga telah diterjunkan ke lokasi untuk memberi trauma healing di tempat pengungsian.
Mensos mengimbau semua pihak menjaga toleransi antarsesama dan menghentikan kekerasan, tidak mudah terprovokasi kabar hoax sehingga tercipta harmoni dan kerukunan. Suasana tersebut penting agar terwujud ketentraman dan warga di pengungsian segera bisa kembali ke rumah masing-masing.
"Atas nama Pemerintah, saya menyampaikan berduka cita sedalam-dalamnya atas jatuhnya korban dalam peristiwa kerusuhan ini. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan kesabaran. Kita semua berharap semua pihak dapat menahan diri sehingga suasana menjadi kondusif dan warga dapat kembali beraktifitas seperti biasa," kata Mensos.
Sementara itu Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial (PSKBS) M. Safii Nasution telah berada di Wamena dan meninjau langsung penyaluran logistik untuk pengungsi di Gedung Oikumiarek Wamena. Selanjutnya melakukan pertemuan dengan Bupati Wamena Jhon R. Manua, Wakil Bupati Wamena Mathin Yogobi berserta jajaran pemkab Wamena.
Direktur PSKBS menjelaskan bantuan dari Kemensos telah mengirimkan bantuan logistik untuk pemenuhan kebutuhan dasar pengungsk, menyiapkan pemberian santunan, bantuan UEP. Untuk mendampingi pengungsi, Kemensos juga menurunkan tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP).*helmi