Kerusuhan Wamena, Politisi Gerindra Minta Presiden Jokowi Mundur
Minggu, 29 September 2019, 08:59 WIBBisnisnews.id - Pemerintahan Joko Widodo dikepung demo dan rusuh termasuk di Wamena yang menyebabkan tewasnya warga pendatang termasuk sembilan warga Minang. Sedangkan aksi demo mahasiswa sejumlah mahasiswa meniggal dunia dan puluhan luka-luka.
Wakil Sekjen Partai Gerindra Andre Rosiade bilang, kalau tidak mampu jadi presiden Joko Widodo diminta mundur.
Khusus kerusuhan di Wamena Andre dalam cuitannya Minggu (29/9/2019) Andre Rosiade @andre_rosiade: 1.Sampai saat ini sy belum melihat Respon apa pun dr pemerintah pak @jokowi mengenai tragedi Wamena yg menyebabkan terbunuhnya Puluhan warga pendatang termasuk 9 Perantau Minang.
Andre secara terbuka mengingatkan Presiden Jokowi terkait kasus Wamena Papua. "Saya ingatkan pemerintah @jokowi. TOLONG ANDA JANGAN LALAI DALAM MELAKSANAKAN KONSTITUSI," tulis Andre di akun twitternya.
Andre.dalam cuitannya mengaku heran karena belum melihat sikap pemerintahan Presiden Jokowi mengenai tragedi Wamena Papua.
Presiden Joko Widodo diminta bekerja melindungi rakyat. "Segera bekerja lindungi Rakyat anda. Kalo memang tidak mampu. JANGAN JADI PRESIDEN Atau SILAHKAN MUNDUR."
Dalam kerusuhan di Wamena, sekitar 10 ribu warga mengungsi. Para warga pendatang ada yg dibakar, bahkan Balita usia 3 tahun kepalanya di kampak.
Andre Rosiade @andre_rosiade: 2. Tugas pemerintah sesuai UUD 1945 melindungi segenap tumpah darah Indonesia. Sy ingatkan pemerintah @jokowi.
TOLONG ANDA JANGAN LALAI DALAM MELAKSANAKAN KONSTITUSI. Segera bekerja lindungi Rakyat anda. Kalo memang tidak mampu. JANGAN JADI PRESIDEN Atau SILAHKAN MUNDUR.
Ketua Dewan Suro PKS yang juga Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid @hnurwahid dala cuitannya menyampaikan duka mendalam atas tewasnya 32 orang perantau dalam kerusuhan di Wamena. (*/Ari)