KNKT Berharap CVR Segera Ditemukan
Jumat, 02 November 2018, 08:18 WIBBisnisnews.id - Cockpit Voice Recorder (CVR) atau bagian dari kotak hitam pesawat Lion JT-610 yang jatuh di Tanjung Pakis Karawang pada 29 Oktober 2018 diharapkan bisa segera ditemukan, setelah Tim SAR Gabungan berhasil mengangkat Fligh Data Recorder (FDR), Kamis (1/11/2018).
Data percakapan dan aktivitas pilot yang terekam dalam CVR sebelum pesawat boeing 737 type 8 MAX itu terjun bebas ke laut pada kedalaman 35 meter yang menewaskan seluruh penumpangnya.
Hasil rekaman CVR itu, akan menjawab misteri yang selama ini menjadi teka teki banyak pihak. Pasalnya, pesawat yang terjun ke laut itu adalah pesawat terbaru dan baru beroperasi sekitar dua bulan.
Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono berharap, dengan cepat ditemukannya CVR, akan menjawab penyebab kecelakaan .
Tim SAR sebelumnya telah menemukan dan mengangkat FDR dari dasar laut dan langsung diserahkan Kepala Basarnas Marsdya TNI Syaugi kepada perwakilan dari Komite Keselamatan Transportasi (KNKT) di atas kapal Riset Baruna Jaya BPPT.
Sedangkan FDR, hanya terkait soal berapa kecepatan, arah, ketinggian kecepatan, dan semua data terkait pesawat.
Setelah diserahkan, bagian dari kotak hitam itu dibawa ke Posko Terpadu di ex terminal JICT Pelabuhan Tanjung Priok menggunakan Rigid Inflatable Boat (TIB) milik Taifib.
Sampai di posko, rombongan Ketua KNKT disambut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. "Kami mengucapkan terima kasih atas kerja sama dan jerih payah seluruh tim SAR sehingga pada pagi hari tadi dapat menemukan bagian black box," tuturnya.
Kabasarnas M Syaugi menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh potensi SAR yang terlibat dalam operasi pencarian, unsur TNI-Polri, Kementerian Perhubungan, BPPT, KNKT, Bakamla, Pertamina, Bea Cukai, masyarakat, termasuk nelayan, dan potensi lainnya.
Seperti diberitakan, pesawat dengan nomor registrasi PK-LQP sempat melakukan momunikasi dengan petugas ATC sebelum akhirnya menghilang pada tituk koordinat 05 46.15 S-107 07.16 E.
Gangguan itu diketahui beberapa saat setelah lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada pukul 06.10 WIB dan sesuai jadwal akan tiba di Pangkal Pinang pada Pukul 07.10 WIB.
Pesawat yang membawa 178 penumpang dewasa, satu penumpang anak-anak dan dua bayi dengan dua pilot dan lima awak pesawat itu sempat meminta kembali ke bamdara asal atau return to base dan akhirnya menghilang dari radar.(Jam/Syam S)