Korban Longsor dan Banjir di Kabupaten Limapuluh Kota Terus Bertambah
Senin, 06 Maret 2017, 07:29 WIBBisnisnews.id - Kawasan Kabupaten Limapuluh Kota Sumbar seperti kota mati, aktivitas ekonomi belum bergerak setelah di hantam banjir dan longsor. Jalan penghubung Riau-Sumbar masih terputus, aliran listrik dan jalan negara yang menghubungkan Riau - Sumbar tertutup bebatuan.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, hingga Senin (6/3/2017) petugas masih menemukan korban terhimpit dan jumlah warga meninggal dunia terus bertambah.
Posko Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Kabupaten Limapuluh Kota melaporkan dua orang meninggal dunia dan dua luka berat akibat banjir dan longsor.
Korban meninggal dunia:
1. Doni Fernandes (33 tahun) karena tertimbun longsor.
2. Teja (19 tahun) karena tertimbun longsor.
3. Yogi Saputra (23 tahun) karena tertimbun longsor.
4. Karudin (25 tahun) karena tertimbun longsor.
5. Muklis (45 tahun karena hanyut banjir.
6. Bayi (2 hari) karena terendam banjir.
Korban luka berat karena longsor adalah Syamsul Bahri (22 tahun
dan Candra (42 tahun). Kebutuhan mendesak saat ini adalah alat berat, mobil tanki air, makanan siap saji, permakanan, air bersih, peralatan rumah untuk membersihkan lumpur, obat-obatan.
Informasi dari Posko, bayi meninggal di Puskesmas Pangkalan. Kronologinya setelah prosesi kelahiran di Puskesmas kemudian bayi dimasukkan ikubator pada Rabu (1/3/2017). Saat masih dalam inkubator tiba-tiba air deras masuk dan merendam Puskesmas Pangkalan sehingga bayi tidak dapat diselamatkan pada 2/3/2017. Saat kejadian listrik padam karena banyak tiang listrik roboh terkena longsor.
Banjir dan longsor terjadi pada 25 titik (13 titik longsor dan 12 titik banjir). Longsor tersebar pada 9 titik di Kec. Pangkalan. Sedangkan banjir tersebar pada 7 kecamatan dengan titik banjir tertinggi mencapai 1,5 meter di Kec. Pangkalan yang disebabkan oleh meluapnya Sungai Batang Maek di Kecamatan Pangkalan, sungai Batang Kapur di Kecamatan Kapur IX, sungai Batang Sinamar di Lareh Sago Halaban dan sungai Batang Harau di Kecamatan Harau.
Jaringan listrik belum semuanya pulih. Longsor menyebabkan beberapa instalasi milik PLN rusak. Akibatnya 117 gardu listrik terpaksa dipadamkan dan 14.657 pelanggan PLN tak teraliri listrik. Perbaikan jaringan listrik terkendala pada jalan yang rusak dan tertimbun longsor. PLN Wilayah Sumbar saat ini terus berupaya untuk memperbaiki jaringan listrik yang terputus itu.
BNPB terus mendampingi BPBD dalam penanganan darurat. Kepala BNPB, Deputi Penanganan Darurat BNPB dan personil Tim Reaksi Cepat telah berada di lokasi bencana. Koordinasi dengan Bupati Kabupaten Limapuluh Kota dan unsur lainnya dilakukan.
BNPB menyerahkan bantuan Rp 500 juta dana siap pakai untuk operasional penanganan darurat kepada BPBD Kabupaten Limapuluh Kota. BPBD bersama TNI, Polri, Basarnas, Tagana, PMI, SKPD, relawan dan masyarakat melakukan penanganan darurat. Bantuan terus dikirim ke lokasi bencana. Sebagian besar masyarakat telah kembali ke rumah masing-masing membersihkan rumah karena banjir sudah surut. (Adhitio)