Kunci Kemenangan, Haedar: Kebangsaan dan Keislaman Tak Perlu Dipertentangkan
Jumat, 28 Februari 2020, 06:40 WIBBisnisNews.id -- Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir mengatakan, kunci perjuangan umat Islam harus berpijak dari kesepakatan kita semua, yaitu kebangsaan dan keislaman. Keduanya tidak perlu lagi dipertentangkan.
Menurut dia, upaya dan strategi perjuangan umat Islam Indonesia dalam mewujudkan NKRI yang maju, adil dan beradab, harus menyelesaikan lebih dulu persoalan yang berkaitan keislaman dan keindonesiaan.
“Tinggal (membahas) pada aspek spesifik dan detail, bagaimana misalkan negara adaptif terhadap aspirasi dan kepentingan umat Islam,” kata Haedar usai memaparkan materi di Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) ke-7, di Pangkal Pinang, Bangka, Kamis (27/2/2020).
Dikatakan, Ormas keagamaan Muhammadiyah dan NU sejak lama sudah sepakat bahwa NKRI final. Namun, masalah tersebut masih terus dipertentangkan hingga hari ini.
Oleh karena itu, Haedar menekankan pentingnya dialog jika ada hal-hal yang tidak menemukan titik temu. Perbedaan pendapat tidak selamanya dilakukan melalui pendekatan mua’radhah yang berarti saling berhadap-hadapan atau konfrontasi.
Dia menilai Kongres Umat Islam penting untuk mencari titik temu dan persamaan dari perbedaan yang ada. Dengan begitu, kekuatan umat Islam semakin kokoh dan satu suara dalam perjuangan ke depan.
“Nah, di sinilah pentingnya kongres ini. Saya percaya bahwa bangsa Indonesia maupun umat Islam itu ke depan akan semakin dewasa, cerdas, dan demokratis dalam arti mendialogkan problem-problem dan aspirasinya secara dialogis,” tuturnya.
Jika dialog-dialog sudah dilakukan, maka dia meyakini komponen bangsa lain menilai kekuatan gerakan umat Islam bukan lagi ancaman. Melainkan justeru merupakan bagian penting dari republik ini.
“Memang perlu ada hal-hal yang terus didialogkan soal pemahaman mengenai Pancasila, pluralisme, kemudian juga tentang pemikiran-pemikiran keislaman. Mana yang memang adaptif dan ada titik temu tentang keindonesiaan, mana yang secara general memang tidak cocok, di sinilah pentingnya kongres ini,” tegas Haedar.(helmi)