Lepas Filipina, Pengedar Targetkan Indonesia
Kamis, 20 Juli 2017, 21:31 WIBBisnisnews.id - Indonesia telah menjadi target pengedar narkoba internasional yang mengalihkan perhatian mereka dari Filipina, setelah negara tersebut mulai melakukan hukuman keras terhadap para pengedar narkoba di bawah kepemimpinan Presiden Rodrigo Duterte, kata Badan Narkotika Nasional (BNN).
Presiden Duterte dikenal karena kebijakan kontroversialnya terkait perang narkotika yang mengakibatkan kematian ribuan orang.
"Tindakan tegas di Filipina telah menyebabkan pengedar narkoba mencari pasar baru dan Indonesia adalah pasar baru," kata kepala pengawasan narkotika BNN, Arman Depari mengatakan di kantor pusat Polda Metro Jaya (20/7/2017).
Narkotika yang ditemukan di Indonesia tidak hanya berasal dari "segitiga emas", tapi juga dari negara-negara di sepanjang Sungai Mekong di daratan Asia Tenggara, katanya.
Sebelumnya pengedar narkoba mendistribusikan psikotropika alami, mereka sekarang mendistribusikan psikotropika aktif, Arman menambahkan.
Sebelumnya, kepala BNN Budi Waseso mengatakan 250 ton metamfetamin kristal dari China memasuki Indonesia pada 2016.
Pekan lalu, empat warga Taiwan mencoba menyelundupkan satu ton meth dari China ke Jabodetabek melalui Banten. Upaya tersebut digagalkan oleh pihak kepolisian.
Kepala Polisi RI, Tito Karnavian mengatakan bahwa polisi akan bersikap keras terhadap penyelundup obat bius asing dan tidak akan ragu menembak penyelundup yang menolak penangkapan. (marloft)