Mayoritas ASN Tak Setuju Pemindahan Ibukota Jakarta ke Kaltim
Minggu, 25 Agustus 2019, 07:13 WIBBisnisNews.id -- Survei kepada para Aparatur Sipil Negara (ASN) ternyata toda semua setuju dengan rencana pemindahan Ibukota negara Indonesia ke Kalimanan Timur (Kaltim). Sebagian justru berencana mengajukan pensiun dini, jika diminta pindah ke luar Jawa itu.
Hasil survei lebaga Indonesia Development Monitoring (IDM) menyebutkan, 1.225 Aparatur Sipil Negara dari 800 ribu ASN yang bertugas di Pemerintahan Pusat ,dari hasil survei yang dilakukan oleh Indonesia Development Monitoring tak semua setuju.
Saat ditanya terkait pemindahan pusat pemerintahan dan ibukota negara Indonesia mereka menjawab dengan alasan beragam. Mayortats mereka justru tidak setuju.
"Hasil survey menyebutkan, sebanyak 94,7 persen ASN menolak ibukota dan Pusat pemerintahan dipindahkan ke Kalimantan Timur. Dan sebanyak 3,9 persen setuju sisanya abstain," kata Direktur Eksekutif IDM Prasetyo Harliandi di Jakarta.
Adapun alasan penolakan mereka beragam. Sebanyak 93,7 persen menyatakan mereka khawatir dengan fasilitas kesehatan dan pendidikan anak kurang bermutu. "Pasalnya, fasilitas sarana dan prasarana yang berkualitas tersebut banyak di ibukota Jakarta," jelas Prasetyo menirukan.
Selanjutnya, sebanyak 92,6 persen ASN menyatakan, gaji dan pendapatan mereka tidak akan mencukupi untuk biaya hidup mereka di ibukota baru nanti.
Dan ketika ditanyakan jika dipaksa pindah bertugas diibukota baru, maka 78,3 persen akan mengajukan pensiun dini dari tugasnya.
Dan hanya sebsar 19,8 persen ASN yang bersedia mengikuti pindah tugas, selebihnya menjawab tidak tahu," tukas Prasetyo.
Dia emnambahkan, survei dilakukan sejak 7 Agustus sampai 20 Agustus 2019 di Jakarta
"Survei ini mengunakan metode multistage random sampling dengan jumlah respondent 1.225. Pada tingkat kepercayaan 95 persen dan memiliki margin of Error -/+ 2,1 persen," tegas Prasetyo.(helmi)