Media Di Indonesia Tunjukkan Sentimen Negatif
Senin, 23 Januari 2017, 01:30 WIBBisnisnews.id - Media di Indonesia diramalkan akan menunjukkan sentimen negatif bulan depan terkait peristiwa politik di Indonesia, demikian kesimpulan generator masa depan - Future Generator.
Global Risk Insights (GRI) bermitra dengan Ethnographic Edge (EE) menilai bahwa liputan berita Indonesia akan berubah negatif pada bulan depan akibat ketidakstabilan di dalam negeri.
Indonesia sudah berurusan dengan meningkatnya berita palsu/hoax yang digunakan oleh kelompok-kelompok anti-pemerintah untuk menghasut kekerasan. Pemerintah telah mengeluarkan pernyataan publik dan upaya memerangi hoax ini.
Liputan negatif bulan depan diperkirakan akan seputar kasus penistaan agama Ahok dan Rizieq Shibab. Episode terbaru yang tengah berjalan antara pemerintah dan FPI adalah tuntutan FPI agar Kepala Kepolisian memberhentikan dua perwira tinggi.
Pemerintah China telah menyatakan keprihatinan dan Australia telah mengeluarkan travel advisory yang menyarankan wisatawan agar berhati-hati tingkat tinggi di Indonesia, termasuk Jakarta, Bali dan Lombok, karena ancaman tinggi serangan teroris. Peningkatan ketidakstabilan domestik akan terus menghasilkan liputan berita negatif bagi Indonesia bulan depan yang bisa berakibat ketidak pastian investasi asing dan pariwisata.
Dari situs resmi Global Risk Insights (GRI) dikatakan bahwa Generator Masa Depan (Future Generator) adalah pendekatan unik dan mutakhir untuk peramalan sentimen media. Tujuan dari generator ini adalah untuk memperkirakan sentimen media terhadap lingkungan politik suatu negara di masa depan. Sentimen media, baik positif atau negatif terhadap perdagangan dan investasi akan membuat para pembacanya bisa memaksimalkan peluang pasar. (marloft)