Menara Suar Skouw Papua Tetap Setia Menjaga NKRI
Rabu, 08 Januari 2020, 10:46 WIBBisnisNews.id -- Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut (Dirlala) Ditjen Hubla, Kementerian Perhubungan Dr.Capt. Wisnu Handoko melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Menara Suar (Mensu) Skouw Perbatasan Papua dan Papua Nugini. Kunjungan itu dilakukan disela-sela kunjungan kerja dan pemantauan arus balik liburan Tahun Baru 2020 di Pelabuhan Jayapura, Papua, kemarin.
Capt Wisnu didampingi Direktur Usaha Angkutan Penumpang PT Pelni OM Sodikin, Staf KSOP Jayapura, dan Kadisnav Kelas I Jayapura meninjau dan memastikan Mensu Skouw sekaligus tanda perbatasan NKRI itu tetap beroperasi dan bermanfaat optimal untuk keselamatan pelayaran, khususnya di perairan Jayapura, Papua.
Mensu Skouw setinggi 45 meter itu tetap berdiri kokoh dan memancarkan lampu pijar tetap berfungsi optimal terutama di malam hari. Selain itu, di puncak Mencu Skouw juga berkibar bendara Merah Putih, sekaligus membuktikan bahwa Indonesia hadir dan tetap eksis di perbatasan NKRI itu.
Sepert diketahui, Skouw adalah titik perbatasan NKRI dengan Papua Nugini. Pintu lintas batas itu dijaga oleh aparat keamanan dari Polri/TNI serta instansi terkait seperti Bea Cukai, Imigrasi, Karantina dan lainnya. Selain itu, hampir sepanjang tapal batas NKRI dijaga oleh petugas Pam Lintas Batas.
Sementara, Mensu Skouw dan kantornya tepat berada di samping Pos Lintas Batas NKRI dengan negara tetangga tersebut. Selama puluhan tahun, Mensu Skouw Papua dan personel penjaganya tetap beraktivitas dan melayani lalu lintas kapal, sekaligus menjaga keutuhan NKRI di ujung timur Indonesia itu.
Aktivitas Pos Lintas Batas
Seperti Pos Lintas Batas NKRI lainnya, Pos Skouw dijaga oleh aparat selama 24 jam. Sedang pintu lintas batas dibuka dari pagi sampai jam 16.00 WIT setiap harinya.
Pantauan BisnisNews.id di Pos Lintas Batas Skouw, setiap hari ada puluhan bahkan ratusan warga kedua negara melintasi dan beraktivitas di pos tersebut. Ada warga yang sekedar bermain dan wisata atau mencari kebutuhan hidup mereka di daerah perbatasa kedua negara tersebut.
Namun ada pula yang melakukan aktivitas jual beli, terutama hasil bumi dan kebutuhan pokok kedua warga negara. Data yang dihimpun, banyak warga Papua Newgene yang datang dan membeli bahakn kebutuhan pokok ke wilayah Papua.
Sebaliknya, ada pula berbagai kebutuhan/ komoditas seperti bahan bangunan, asbes yang diperdagangkan kedua warga negara itu
Banyak warga Papua yang datang ke seberang membeli aneka kebutuhan, terutama hasil pertanian dan perkebunan. Warga Papua banyak membeli vanili serta coklat asal Papua Newgene
Sementara, di tapal batas kedua negara banyak kios atau pedagang lesehan yang menjajakan aneka produk kerajinan seperti kaos khas Papua, tas jinjing, gelang, manik-manik dan produk kerajinan lainnya.
Penduduk di perbatasan kedua negara sudah biasa dan melakukan aktivitas jual beli aneka kebutuhan serta hasil kerajinan dan perkebunan kedua wilayah. Namun memang akan tetap diperiksa oleh petugas Polri khususnya di Pos Lintas Batas Skouw Papua.(helmi)