Menbub: Operator Wajib Prioritaskan Keselamatan
Jumat, 23 Juni 2017, 18:59 WIBBisnisnews.id- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi perintahkan operator bandara dan maskapai penerbangan mengutamakan keselamatan dan keamanan.
Hal ini ditekankan Menhub saat melakukan video conference dengan operator bandara Posko Angkutan Lebaran Terpadu, Terminal 1 B Bandara Soekarno-Hatta Jumat (23/6/2017).
"Saya minta operator bandara dan maskapai penerbangan untuk mengutamakan safety dan security. Karena kalau safety dan security bermasalah di udara itu fatal," kata Menhub.
Kata Menhub Budi selain safety dan security, operator juga diminta memperhatikan level of service, yaitu terkait penanggulangan delay dan kepadatan di terminal penumpang.
Menurut Menhub persoalan delay merupakan hal yang penting untuk dikelola dengan baik, karena terkait pelayanan dan untuk menjaga rotasi pesawat dan awak kabin.
"Rotasi pesawat penerbangan paling akhir itu ada kemungkinan terlambat. Untuk itu, Bandara kita operasikan sampai jam 12 malam. Kalau dia dikasih waktu 2 jam maka masih punya cukup waktu untuk kembali. Walaupun malam, masih bisa mendarat. Artinya rotasi pesawat dan rotasi awak kabin bisa terjaga dengan baik, besok paginya sudah zero lagi," jelas Menhub.
Lebih lanjut Menhub menjelaskan antisipasi terhadap pesawat yang delay di musim mudik Lebaran ini.
"Persoalan delay sudah kita antisipasi. Pertama dengan ramp check, dengan begitu tingkat kegagalan terbang pesawat semakin berkurang. Kedua, secara intensif kita menambah jam operasi bandara. Solo, Jogja, Denpasar, Surabaya, Balikpapan, Medan itu beroperasi sampai pukul 24.00 WIB. Bahkan, Dirut PT Angkasa Pura II menyampaikan semua bandara di bawah naungan PT Angkasa Pura II beroperasi 24 jam, kecuali Silangit yang beroperasi hanya sampai pukul 24.00 WIB," jelas Menhub.
Terkait pertumbuhan penumpang Menhub mengaku senang karena sampai sejauh ini cukup lancar dan tidak ada halangan berarti, adalah pertumbuhan penumpang yang naik signifikan.
Pertumbuhan penumpang di Bandara AP II di atas rata-rata, bahkan terdapat empat bandara di Indonesia yang pertumbuhan penumpangnya cukup signifikan. Yaitu Pontianak 35 persen, Pekanbaru 25 persen, Palembang 15 persen dan Halim 12 persen.
Menurut Menhub, pertumbuhan penumpang ini berarti okupansi dari pesawat relatif baik. Dapat dikatakan okupansi dari pesawat relatif baik. Katakanlah dulu okupansinya 70 persen sekarang bisa 80-90 persen.
"Oleh karenanya, sekalipun ada tambahan 400 flight, saya tetap himbau operator airline untuk meningkatkan slot-slot yang sudah diminta kepada kita," jelasnya.(Syam S)