Menhub: Bus Yang Tidak Memenuhi Standar Keselamatan Dilarang Beroperasi
Minggu, 03 Juni 2018, 22:19 WIBBisnisnews.id - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan bus yang tidak memenuhi syarat keselamatan dilarang beroperasi melayani pemudik lebaran.
Pemerintah sekarang ini mendorong seluruh armada angkutan umum meningkatkan kevel of service."Kita sedang melakukan suatu peningkatan level of service dari bus karena kalau angkutan massal bisa berjalan baik maka angkutan pribadi bisa berkurang," kata Menhub usai melakukan peninjauan di Terminal Pulo Gebang, Minggu (3/6/2018)
Terminal Pulo Gebang, tuturnya sekarang ini sudah cukup maju. Jumkah bus yang beroperasi mencapai 14 ribu di mana pada tahun lalu baru ada 10 ribu.
Rampcheck di termin Pulo Gebang saat ini sudah mencapai 50 persen dari total bus yang ada. Bus yang tidak lulus rampcheck dilarang beroperasi.
Upaya pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan untuk
meningkatkan level of service jelang Angkutan Lebaran 2018 moda transportasi darat terus dilakukan, salah satunya adalah melakukan rampcheck bus. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi pun menargetkan rampcheck bus di Terminal Pulo Gebang mencapai 80 persen pada satu minggu sebelum lebaran.
Menhub menjelaskan? peningkatan level of service, juga dilakukan dengan adanya himbauan bahwa bus yang beroperasi harus melakukan rampcheck terlebih dahulu. Pada Terminal Pulo Gebang telah dilakukan rampcheck sejumlah 50 persen dari bus yang ada. Bus yang tidak lulus rampcheck maka tidak dapat beroperasi.
"Saat ini rampcheck baru dilakukan 50 persen, maka saya minta dalam seminggu ini kepada Dirjen Perhubungan Darat dan Kepala Dinas Perhubungan Prov. DKI Jakarta harus meningkatkan minimal hingga 80 persen. Jadi masih banyak lagi yang harus kita lakukan," jelas Menhub.
Peningkatan juga terjadi terkait pembelian tiket yang sudah bisa dibeli secara online. Masyarakat menjadi lebih mudah ketika membeli tiket dan juga mengurangi calo. Selain itu, adanya kenaikan tarif pun tidak lebih dari 10 persen.
"Saya tadi sempat ngobrol dengan masyarakat dan mereka yakin pada saat membeli tiket secara online, memang saat ini belum semuanya online. Mereka tidak lagi beli melalui calo. Jadi suatu kemajuan yang berarti. Tarif kenaikan harga tiket juga tidak lebih dari 10 persen. Tadi saya cek yang ke Slawi seharga 80 ribu, saya cek tujuan ke Palembang 340 ribu, jadi peningkatan tarif tidak berlebihan," jelas Menhub.
Pada kesempatan yang sama, Menhub menganjurkan kepada masyarakat untuk mudik menggunakan transportasi massal dan tidak menggunakan sepeda motor. Menhub juga menganjurkan masyarakat memilih kendaraan angkutan massal sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
"Pemikiran masyarakat memang beragam, ada yang merasa nyaman naik bus karena point to point dan bisa turun langsung di depan rumah. Kalau kereta api lebih tepat waktu tetapi tidak point to point. Mudik gratis kapal laut Kemenhub pun masih banyak dan bisa dapat doorprize dengan hadiah sepeda motor. Jadi dari 15.000 masih ada 3.000 kuota lagi. Jadi kepada mereka yg ingin mudik masih bisa menggunakan ini dari Jakarta menuju Semarang," jelas Menhub. (Rayza)