Menhub Budi Karya Lepas KM Gandha Nusantara 1 dan 2 Sebagai RS Terapung Di Sumenep
Kamis, 15 Agustus 2019, 20:38 WIBBisnisNews.id - Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Kemenkes bersinergi mengoperasikan Kapal Rumah Sakit (RS) Terapung adalah untuk melayani masyarakat di kepulauan terpencil yang ada di peraian Sumenep, Madura dan sekitarnya. Menhub Budi Karya Sumadi resmi melepas pengoperasian kapal RS Terapung KM Gandha Nusantara 1 dan 2 di Pelabuhan Kalianget Sumenep, Madura, Kamis (15/8/2019).
“Apa yang dilakukan ini tentunya menjadi bagian dari visi dan misi Presiden yaitu untuk mewujudkan konektivitas. Artinya menghubungkan pulau-pulau di Indonesia termasuk Madura di dalamnya. Sehingga masyarakat di pulau-pulau terpencil itu merasakan kesejahteraan yang sama baiknya, pun begitu dengan layanan kesehatan,” jelas Menhub.
Turut hadir dalam acara tersebut Menteri Kesehatan Nilla F. Moeloek dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penandatangan MoU dan perjanjian kerja sama antara Kemenhub, Kemenkes dan Pemerintah Jawa Timur.
Menhub mengatakan, ide kapal RS terapung ini sendiri adalah bagaimana sebuah kapal tidak hanya mempunyai fungsi transportasi, namun juga dapat berfungsi sebagai rumah sakit.
“Angkutan ini memang tidak bisa 24 jam, mereka biasanya jalan pagi dan sore hari bisa difungsikan. Jadi pagi-pagi mereka berjalan dua, tiga sampai empat jam. Siang hari dikala ombak tinggi, mereka berlabuh di pulau-pulau kecil itu. Dan di situ lah fungsi rumah sakit itu berjalan."
"Selama perjalanan itu, kita ada 30 penumpang yang ada di sana, paling tidak ada suatu interaksi antara dokter dan masyarakat. Terjadilah penyuluhan dan sebagai kapal rumah sakit kita mendapatkan bantuan dari para pihak, juga dilengkapi dengan kamar operasi,” urai Menhub.
Menhub Budi mengungkapkan, kapal-kapal rede di Jawa Timur ini akan menjadi pilot project bagi daerah-daerah lainnya dimana difungsikan kapal rumah sakit yang juga punya fungsi transportasi.
Menhub menambahkan, dipilihnya Jawa Timur sebagai pilot project pengoperasian kapal RS Terapung, karena merupakan provinsi yang sangat kompeten.
“Setelah Jawa Timur kita akan ke Jawa Tengah. Kita pelajari kan nanti pasti ada plus minusnya, kalau ada kekurangan baru kita lengkapi apakah fasilitas, waktu, nahkoda, dokter dan sebagainya. Setelah ini kita ke Jawa Tengah dulu ya, baru nanti kita lihat berapa pulau yang lain,” tutur Menhub Budi.
Lebih lanjut Menhub merasa sangat senang sekali dengan kolaborasi yang dilakukan ini karena menurutnya tidak mudah berkolaborasi dan berkoordinasi menjadikan sesuatu produk yang sangat berguna bagi masyarakat.
“Jadi ada fungsi-fungsi lain yang bermanfaat. Yang tadinya dokter itu adanya di kota Surabaya, kini sampai pulau-pulau terpencil dan menjadi keseharian mereka. Apabila ini menjadi keseharian mereka ada suatu konsen mereka tentang pendidikan."
"Dan bersamaan dengan itu juga kita menitipkan bagaimana fungsi-fungsi konektivitas ini bisa disampaikan kepada masyarakat jadi memang kolaborasi antar profesi ini bisa berjalan dengan baik,” ucap Menhub.
Menhub juga menyebutkan bahwa kapal RS terapung ini adalah hadiah bagi Madura dan Jatim dalam rangka Kemerdekaan Indonesia.
“Jadi kita hayati kemerdekaan kita, tidak saja Indonesia merdeka tapi kewajiban kita untuk melayani itu sampai dipelosok ujung, ditempat yang tidak mungkin dijangkau kita akan jangkau semuanya,” pungkasnya.
Sinergi Kemenkes-Kemenhub
Pada kesempatan yang sama Menteri Kesehatan Nilla F. Moeloek mengatakan bahwa kerja sama ini adalah kerjasama yang efektif dan efisien.
Menkes melihat efisiennya ini, bahwa Kemenhub punya kapal sedangkan Kemenkes punya puskesmas atau posyandu di kepulauan. Kita bisa bersinergi untuk pelayanan terbaik ke masyarakat daerah terpencil.
Tetapi bila ada tindakan yang mesti dilakukan, masyarakat di sana memiliki keterbatasan. "Ini uji coba yang sangat luar biasa. Menurut saya ini baik mudah-mudahan akan lebih bagus lagi,” tegas Menkes.(helmi)