Menhub: Dua Langkah Penting Atasi Banjir dan Longsor
Minggu, 25 Februari 2018, 23:46 WIBBisnisnews.id - Dua langkah yang diambil Kementerian Perhubungan dalam menghadapi bencana banjir dan longsor yang menganggu aktivitas pelayanan transportasi.
Yakni, koordinasi dengan stakeholder terkait dan penguatan konstruksi atau peninggian daerah rendah rawan banjir.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan hal itu saat meninjau dua lokasi bencana banjir. Yakni, antara Stasiun Losari - Tanjung atau perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah, yang sempat membenamkan rel kereta sepanjang 400 meter, tepatnya km 185+500 sampai 186+600 lintas Cirebon-Semarang . Lintas Cileduk -.Ketanggungan km 253+300 sampai 254+100 lintas Cirebon-Kroya yang sempat mengalami longsor sehingga rel menggantung sampai 700 meter.
"Pertama kami akan koordinasi dengan Kementerian PUPR. Kementerian Perhubungan serta Pemda Provinsi Jawa Barat untuk melihat dan melakukan pengamatan secara detail terkait bencana ini. Kedua kami akan melakukan penguatan konstruksi ataupun peninggian di wilayah atau di daerah yang rendah," terang Menhub usai meninjau lokasi banjir pada jalur kereta api di Losari, Minggu (25/2/2018).
Hadir dalam kunjungan itu, Dirjen Perkeretaapian Zulfikri, Direktur Prasarana Perkeretaapian Zamrides, Direktur Prasarana PT KAI Fadhilah, Kadishub Provinsi Jabar Dedi Taufik, Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Jawa Barat Amirullah, Kepala Daop 3 Cirebon Erni dan Deputi VP Daop 3 Cirebon Nathan.
Menurut laporan yang diterima, banjir terjadi akibat curah hujan yang tinggi dan terjadi longsoran di lereng Gunung Ciremai.
"Memang curah hujan cenderung tinggi tercatat 236ml. Tapi laporan dari Kuningan di lereng Gunung Ciremai terdapat longsoran sehingga mengakibatkan bentuk sungai tidak normal lagi, kemudian ada pintu-pintu air yang tidak berfungsi dengan baik sehingga limpahan air jadi lebih banyak dan cepat," urai Menhub.
Namun Menhub sudah memastikan perjalanan kereta api yang sempat terganggu sejak Jumat dini hari (23/2/2018) saat ini sudah kembali normal.
"Saat ini kecepatan kereta turun menjadi 40Km/Jam tetapi secara keseluruhan perjalanan kereta api sudah kembali normal. Menurut pengamatan selama 10 tahun daerah ini belum pernah terjadi banjir," ujar Menhub.
Dia juga telah menugaskan Dirjen Perkeretaapian untuk melakukan pencegahan kejadian ini di wilayah lain dengan pengecekkan.
"Saya menugaskan Dirjen Perkeretaapian untuk menginventaris tempat lain yang signifikan terjadi agar dilakukan pencegahan di awal. Kita akan lakukan upaya preventif dari pada seperti sekarang pelayanan transportasi akan terganggu," tambah Menhub.
Kepala Daop 3 Cirebon Erni mengatakan penumpang angkutan kereta api yang terkena dampak diberikan dua pilihan yaitu dialihkan atau pengembalian uang tiketnya 100 persen.
"Ada dua alternatif yaitu dialihkan di stasiun, kita alihkan dengan bus kemudian dilanjutkan dengan kereta kembali atau jika mereka minta pengembalian tiket, kita kembalikan 100 persen,"(Syam S)