Militer Perintahkan Agar Pembakar Hutan Ditembak
Sabtu, 05 Agustus 2017, 19:49 WIBBisnisnews.id - Seorang pejabat militer di propinsi Jambi mengatakan pada hari Sabtu 5 Agustus bahwa dia telah memerintahkan agar siapapun yang dengan sengaja membakar daerah hutan ditembak.
Lima provinsi di Indonesia telah mengumumkan keadaan darurat karena kebakaran hutan, menurut Badan Penanggulangan Bencana Indonesia (BNPB), dengan jumlah titik api terus meningkat di banyak daerah selama seminggu terakhir.
BNPB bekerja dengan banyak cabang pemerintah, termasuk militer untuk menahan kebakaran. Pihak berwenang di propinsi Sumatera Selatan telah mengeluarkan perintah yang sama.
"Ini untuk menekankan satu poin kepada masyarakat yang telah berkali-kali diberi peringatan," kata Kolonel Refrizal, komandan satuan tugas pemadam kebakaran di Jambi. "Ini untuk menunjukkan keteguhan dan kesungguhan kita."
Perintah tersebut akan dilakukan "secara bertanggung jawab", kata Refrizal dikutip dari Reuters.
Juru bicara BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan di Twitter, gugus tugas di Jambi bekerja untuk memadamkan api seluas 10 hektar.
Nugroho juga mengatakan pihak berwenang telah menemukan satu daerah di Jambi yang telah sengaja dibakar pemiliknya.
Jumlah hotspot meningkat menjadi 239 pada 30 Juli, dari 173 titik api tiga hari sebelumnya, menurut BNPB. Titik api kebanyakan terlihat di Kalimantan dan beberapa juga di pulau Sumatera dan pulau Jawa.
BNPB sebelumnya telah memperingatkan bahwa ancaman kebakaran hutan akan meningkat, dengan musim kemarau diperkirakan akan mencapai puncaknya pada bulan September.
Indonesia dilanda kebakaran hutan, yang bisa mengakibatkan kabut asap dan terbang ke negara-negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.
Indonesia mengalami beberapa kebakaran hutan terburuk pada tahun 2015 di Sumatera dan Kalimantan.
Bank Dunia, mengutip data pemerintah, mengatakan 2,6 juta hektar lahan di Indonesia terbakar antara bulan Juni dan Oktober 2015, menyebabkan kerugian ekonomi diperkirakan sebesar 16 miliar dolar.
Pengeringan dan konversi lahan gambut oleh perkebunan kelapa sawit berkontribusi pada intensitas kabut dari kebakaran, kata Bank Dunia. (marloft)