Jumlah Feeder Sangat Minim, BPTJ Janji Akan Segera Membenahi
Senin, 30 Januari 2017, 23:00 WIB
Bisnisnews.id-Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Elly Adriani Sinaga menegaskan, salah satu aspek penting yang harus dibenahi adalah minimnya jumlah feeder yang selalu dikeluhkan. Ini sangat penting bagi masyarakat, yang membutuhkan akses angkutan umum.
" Feeder transjakarta akan disiapkan dalam dua hari ini, dan lusa (1/2) sudah ada feeder yang melayani dari terminal-terminal yang ada di Jakarta menuju Terminal Pulogebang," kata Elly, dihadapan para Kepala Terminal se-Jakarta, Senin (30/1/2017), terkait pengaturan distribusi layanan angkutan umum yang akan terkoneksi dengan Terminal Pulogebang,
Sebanyak 26 bus feeder disiapkan untuk memudahkan masyarakat mengakses Pulogebang. Yaitu, dari Terminal Tanjung Priok sebanyak 10 bus feeder, Terminal Lebak Bulus 6 feeder, Terminal Pasar Minggu 5 feeder dan Terminal Pinang Ranti 5 bus feeder.
" BPTJ telah berkoordinasi dengan Dishubtrans DKI Jakarta, agar segera menerbitkan izin dan PT. Transjakarta dapat segera beroperasi dalam dua hari ini. Selain menggunakan angkutan kota yang sudah ada, juga menambah Bus Transjakarta untuk melayani lokasi-lokasi tadi. Nantinya feeder-feeder ini akan dinamai feeder antar terminal," jelas Elly.
Sebagai upaya memaksimalkan penggunaan Terminal Pulogebang dan terminal lainnya yang berada di sekitar Jakarta, Dishubtrans DKI telah membuat zonisasi layanan terminal.
Di Terminal Pulogadung yang sebelumnya menampung sebanyak kurang lebih 2000 armada ini. Saat ini telah terdata 30 PO, melayani tujuan Sumatera (11 PO), Banten (6 PO), Jawa Barat (7 PO), dan Bali/NTB (6 PO). Keseluruhan PO tersebut akan dialihkan ke Terminal Terpadu Pulogebang untuk jurusan Bali/NTB, Jabar, Cirebon dan Sumatera.
Sementara untuk jurusan Jawa Barat (Kuningan, Bandung, Bogor dan Sukabumi) akan dialihkan ke Terminal Kampung Rambutan. Adapun untuk jurusan ke Merak akan dialihkan ke Terminal Kalideres.
" Semua Kartu Pengawasan (KP) akan segera diurus dan ini belum termasuk PO yang melayani Jawa Timur dan Jawa Tengah. Untuk pola penertiban KPnya nantinya akan disesuaikan mengikuti acuan ini," jelasnya.
Langkah penting lain yang ditempuh BPTJ untuk memaksimalkan penggunaan Terminal Pulogebang adalah, menertibkan PO yang masih liar beroperasi di terminal bayangan.
BPTJ sebagai Badan yang mengawasi pelayanan transportasi yang terintegrasi di Jabodetabek juga tengah mengupayakan PO tersebut tidak lagi mengangkut penumpang di pinggir jalan atau tidak pada tempatnya.
Hasil survei Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan BPTJ, masih ditemukan PO beroperasi secara ilegal di ruas jalan raya Bekasi dan di kawasan sekitar pahlawan revolusi. Dalam arahannya Kepala BPTJ menyampaikan bahwa BPTJ akan ikut serta bersama Tim Lintas Jaya yang merupakan gabungan TNI - Polri untuk melakukan penertiban.
" Terminal bayangan akan selalu kita awasi bersama tim gabungan, apabila masih ditemukan PO yang mengangkut penumpang akan segera kita tindak dan bekukan ijinnya. Hal ini untuk memberikan efek jera kepada PO yang nakal. Dalam 1 minggu ini kita juga minta kepada PO dan Kepala Terminal untuk mensosialisasikan hal tersebut," tegasnya.
Terkait keluhan penumpang yang disampaikan beberapa waktu lalu kepada Menhub mengenai kurangnya fasilitas tempat makan, BPTJ juga akan berkoordinasi dengan PD Pasar Jaya. Sedangkan untuk meningkatkan layanan penggunaan e-ticketing di terminal Pulogebang.
" Saat ini sudah ada 120 PO yang KPnya di Pulogebang, ditambah 40 PO yang KPnya dari Pulogadung, diharapkan PO - PO ini bisa segera ditempatkan di Pulogebang, sehingga bisa segera diidentifikasi dan rata-rata jumlah kendaraan yang beroperasi setiap harinya dan pastinya akan memudahkan pembuatan sistem e-ticketing," tambahnya. (Syam Sk)