Orang Tua Masuk Surga Jadi Pembelaan Wanita Pembom Bunuh Diri
Jumat, 11 Agustus 2017, 00:57 WIBBisnisnews.id - Wanita yang diduga sebagai pembom bunuh diri pertama di Indonesia telah mengatakan kepada pengadilan bahwa dia yakin serangan teror tersebut akan membantu orang tuanya masuk surga.
Dian Yulia Novi, bersama enam orang lainnya termasuk suaminya, dituduh merencanakan serangan bom bunuh diri yang menargetkan penjaga di Istana Kepresidenan di Jakarta pada bulan Desember tahun lalu.
Wanita berusia 28 tahun itu mengatakan pada persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur hari Rabu (9/8/2017) bahwa dia termotivasi melaksanakan rencana tersebut untuk menciptakan perbuatan baik bagi orang tuanya.
"Berkat dari 'jihad' bisa membantu orang tua saya masuk surga," kata Novi.
"Bunuh diri adalah untuk orang-orang yang putus asa dalam hidup mereka, sementara saya tidak putus asa dalam hidup. Jihad bagi saya adalah perbuatan baik untuk menegakkan 'dien' (agama) di Indonesia."
Novi bekerja di Taiwan sekitar tahun 2015 ketika dia menjadi aktif di media sosial dan mulai mengakses situs 'jihad'.
Dia kemudian menghubungi "mak comblang" Tutin Sugiarti dan berbicara tentang niatnya melakukan pemboman bunuh diri dan ingin menikah sebelum melakukannya.
Hal ini membuatnya bertemu online Muhamad Nur Solikin, yang dinikahinya dalam upacara pernikahan jarak jauh pada bulan Oktober tahun lalu.
Antara tanggal 3 - 7 Desember, diduga pasangan tersebut, bersama tiga orang lainnya membeli kompor bertekanan dan menyewa rumah untuk membuat bom.
Semua ini, menurut jaksa, dilakukan di bawah arahan Bahrun Naim, seorang anggota kelompok ISIS dari Indonesia di Suriah.
Pada tanggal 7 Desember, Naim diduga mengirim pesan Novi sebuah Telegram yang menyatakan: "Sasaran 'amaliyah' adalah saat menjalankan pengawalan presiden (di istana di Jakarta) pada hari Minggu, 11 Desember."
Jika "misi" ini gagal, katanya, Novi harus menargetkan pria Kristen keturunan Tionghoa, Basuki Tjahaja Purnama, juga dikenal sebagai Ahok.
Novi ditangkap sehari sebelum rencana penyerangan di rumah sewaannya di Bekasi, Jawa Barat.
Pengadilan akan dipercepat karena Novi akan melahirkan pada tanggal 2 September 2017. (marloft)