Panen Kedelai di Lampung Utara, Panglima TNI : Indonesia Berpeluang Menjadi Negara Berdaulat Pangan
Jumat, 31 Oktober 2025, 13:06 WIB 
                                    BISNISNEWS.id - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto optimis, Indonesia memiliki peluang besar menjadi negara yang berdaulat di bidang pangan.
Penegasan itu disampaikan Panglima TNI saat saat mendampingi Menteri Pertahanan Republik Indonesia Sjafrie Sjamsoeddin meninjau langsung hasil panen kedelai di lahan pertanian Komplek Pemukiman TNI AL (Kimal), Desa Madukoro, Kotabumi, Lampung Utara.
Panen raya kedelai yang berlangsung pada Rabu (29/10/2025) lalu dan disaksikan Menteri Pertanian RI tersebut menurut Panglima TNI, menjadi bukti nyata komitmen TNI dalam mendukung program prioritas Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto di bidang ketahanan pangan nasional.
Melalui sinergi dan kerja keras TNI bersama masyarakat, Indonesia memiliki peluang besar untuk berdaulat di bidang pangan.
Dalam panen raya tersebut, kedelai varietas Garuda Merah Putih yang dikembangkan di lahan seluas 30 hektare menunjukkan hasil panen yang sangat produktif, dengan capaian rata-rata 4 ton per hektare.
Varietas unggulan ini dikenal memiliki produktivitas tinggi serta ketahanan baik terhadap kondisi iklim tropis, sehingga berpotensi menjadi salah satu komoditas strategis dalam mendukung kebutuhan pangan nasional.
Menteri Pertahanan RI dalam keterangannya kepada awak media menyampaikan bahwa panen ini menjadi langkah awal yang penting dalam membangun kemandirian pangan nasional melalui peran aktif TNI dan kolaborasi lintas sektor.
“Ini adalah hari yang betul-betul bersejarah strategis. Kita memulai garis awal rencana untuk menanam swasembada kedelai, dan ini akan diprakarsai oleh Tentara Nasional Indonesia,” ujarnya.
Lebih lanjut, Menhan RI menyampaikan bahwa panen ini merupakan langkah strategis untuk menjadikan Lampung Utara sebagai salah satu pusat pengembangan kedelai nasional.
Melalui sinergi dan kerja keras TNI bersama masyarakat, Indonesia memiliki peluang besar untuk berdaulat di bidang pangan.
“Wilayah ini harus menjadi pusat swasembada kedelai untuk seluruh Indonesia. Dengan formula, dengan pola, dan kemauan kerja keras dari TNI, maka Indonesia bisa menjadi negara bukan pengimpor kedelai lagi, tapi negara pengekspor kedelai yang akan kita rebut pada kesempatan pertama tahun 2025 dan 2026 ini,” tegas Menhan RI.
Kedelai Garuda Merah Putih memiliki masa panen relatif singkat, sekitar 90 hari setelah tanam, dan telah ditetapkan oleh TNI Angkatan Laut sebagai komoditas utama dalam program ketahanan pangan. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan produksi nasional, menekan ketergantungan impor, serta menjaga stabilitas harga di pasaran. Guna mendukung target tersebut, TNI AL menyiapkan strategi swasembada kedelai untuk tiga tahun ke depan melalui penyediaan bibit unggul, penggunaan pupuk organik, pendampingan petani, serta penerapan sistem pascapanen yang efisien agar kualitas hasil panen terjaga hingga proses distribusi ke pasar domestik.(Valen/syam)
 
             
                                 
                                 
                                 
                                 
                                 
                             
                             
                             
                             
                            