Panglima TNI: Jangan Sampai Ada Konflik Antaragama
Sabtu, 05 Agustus 2017, 11:10 WIBBisnisnews.id-Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo kembali mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap upaya adu domba yang menimbulkan perpecahan antar umat beragama.
Benih-benih kearah itu kata Gatot sudah ada. Karena itu masyarakat waspada terhadap aksi adu domba antar umat.
Kata Gatot, jangan sampai ada pertikaian dan konflik antaragama yang dapat merusak, menghancurkan bangsa dan negara.
"Jangan sampai itu terjadi," kata Jenderal TNI Gatot Nurmantyo sepeeti dilansir Antaranews, ketika menggelar "Simakrama" (temu rasa) Kebangsaan Parisadha Hindu Dharma di Taman Bhagawan, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Jumat malam (4/8/1017).
Temu rasa dengan tema "Wawasan Kebangsaan" yang dihadiri ribuan tokoh agama dan masyarakat itu, Jenderal Gatot meminta masyarakat untuk ikut meredam potensi konflik dan tidak membiarkan benih-benih perpecahan tersebut muncul.
Mengutip pernyataan Presiden Joko Widodo, ia mengingatkan masyarakat untuk memperkuat persatuan dan kesatuan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika untuk mempertahankan kedaulatan dan keutuhan NKRI.
"Itulah yang harus tetap dijaga dan dibina. Kuncinya adalah Pancasila sebagai dasar negara sekaligus ideologi bangsa Indonesia, karena Pancasila dirumuskan dengan nilai-nilai Ketuhanan yang sudah disepakati oleh para pemuka agama pada awal kemerdekaan," jelasnya.
Presiden Pertama RI Soekarno kata Panglima TNI, pernah mengingatkan bahwa NKRI yang berideologi Pancasila merupakan milik bangsa Indonesia bukan milik satu golongan, agama, atau suku.
Begitu juga Presiden Jokowi, kata Gatot, juga meminta agar Pancasila diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam kesempatan itu, Jenderal Gatot juga mengingatkan semangat nasionalisme tanpa melihat latar belakang dan sifat kedaerahan seperti yang dilakukan dari para pejuang, tokoh agama dan pemuda hingga lahir Sumpah Pemuda tahun 1928.
Dalam waktu 17 tahun setelah ikrar itu lahir, ucap dia, kemerdekaan Indonesia dapat direbut yang ditandai proklamasi kemerdekaan RI yang disampaikan proklamator Bung Karno dan Bung Hatta, 17 Agustus 1945.(Syam S)