Pemaksaan Penurunan Berat Badan Bisa Rusak Ginjal
Senin, 11 September 2017, 23:41 WIBBisnisnews.id - Manajer Kesehatan Umum dan Cidera Olahraga Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima), dr Andi Kurniawan Sp.KO merasa prihatin dengan adanya kasus over weight (kelebihan berat badan) yang dialami lifter peraih medali perak perak Olimpiade Rio de Janairo 2016, Eko Yuli Irawan dan M Hasbi.
Untuk itu, dia mengingatkan agar seluruh atlet yang tergabung dalam Prima agar menghindari pemaksaan penurunan berat badan."No More Rapid Weight Loss (jangan pernah melakukan penurunan berat badan dalam waktu singkat). Itu sangat berbahaya. Aset atlet itu adalah tubuhnya. Jadi, mereka wajib menjaganya dengan baik," tegas Andi Kurniawan di Jakarta, Senin (11/9/2018).
Penurunan berat badan dalam waktu singkat, kata Andi, sangat tidak direkomendasikan. Bukan hanya sangat berbahaya untuk kesehatan tapi juga mempengaruhi performa atlet saat tampil.
"Penurunan berat badan dalam waktu singkat itu hanya mengurangi cairan dalam tubuh dengan cara metode cepat. Ketika tubuh kehilangan cairan dalam waktu cepat dan dalam jumlah yang banyak akan mengakibatkan dehidrasi dan penurunan performa bahkan sampai bisa menurunkan kekuatan otot," ujarnya.
"Kalau atlet terus menerus melakukan pemaksaan penurunan berat badan bisa berdampak lebih buruk lagi. Ginjalnya akan rusak dan sekaligus karirnya berakhir di dunia olahraga," tambahnya.
Seluruh atlet Prima, imbau Andi, sebaiknya jauh hari sebelum kompetisi berlangsung berat badannya sudah on atau sudah sesuai kelas yang diikuti. Jadi, mereka bisa meraih prestasi terbaik.
"Tidak perlu puasa atau menahan makan dan minum beberapa hari sebelum kompetisi karena dari makanan kita mendapat sumber energi yang akan dipakai selama kompetisi," ujarnya.
Lantas bagaimana atlet bisa menjaga berat badannya tetap stabil? "Atlet bisa menjaga berat badannya tetap stabil dengan program nutrisi yang baik sejalan dengan program latihan yang baik," jawabnya.
Selain itu, dia juga meminta atlet harus memiliki jiwa enterpreneur dengan mengkonsumsi makanan yang baik serta istirahat yang cukup bukan hanya saat kompetisi tetapi juga saat tidak kompetisi. (Gungde Ariwangsa)