Pemerintah Barter Komoditi Dengan Pesawat Tempur Rusia
Senin, 07 Agustus 2017, 19:45 WIBBisnisnews.id - Pemerintah mengatakan Senin 7 Agustus bahwa akan melakukan btempur Sukhoi buatan Rusia. Sanksi AS dan Eropa terhadap Rusia dianggap peluang meningkatkan perdagangan negara Asia Tenggara.arter kopi, minyak sawit dan komoditas lainnya, ditukar dengan 11 jet
Juru bicara Kementerian Perdagangan, Marolop Nainggolan mengatakan bahwa sebuah nota kesepahaman untuk barter tersebut ditandatangani pada 4 Agustus di Moskow antara Rostec Rusia dan Perusahaan Perdagangan Indonesia, keduanya adalah BUMN.
Dalam sebuah pernyataan, Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita mengatakan kesepakatan tersebut akan segera terealisasi. Kopi, teh, minyak sawit dan peralatan pertahanan akan ditukar dengan jet Sukhoi Su-35, katanya. Nilai barter tidak diumumkan.
Pemerintah telah mengoperasikan 16 jet Sukhoi dan melakukan pembelian pertama di tahun 2003, sementara Rusia terkena embargo AS atas penjualan senjata karena pelanggaran militer hak asasi manusia.
Perdagangan antara Rusia dan Indonesia telah anjlok sejak 2012, namun Lukita mengatakan sanksi finansial dan perdagangan Uni Eropa dan AS terhadap Rusia merupakan peluang bagi Indonesia untuk menghidupkan kembali perdagangan melalui kesepakatan barter di industri lain.
"Ini adalah kesempatan yang tidak boleh hilang dari genggaman kita," katanya.
Kementrian Pertahanan Indonesia mengatakan awal bulan ini bahwa kesepakatan Sukoi telah selesai tetapi tidak dijelaskan terkait hal apa. (marloft)