Pemerintah Harus Fokus dan Optimalkan Dana Rp110 T Atasi Dampak Covid-19
Rabu, 22 April 2020, 16:29 WIBBisnisNews.id --Proses mudik (Lebaran) dianggap sebagai salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi di T bgtanah Air. Ada pemerataan ekonomi dari kota ke sejumlah daerah saat mudik di kampung halaman. Namun akan lebih baik kalau Pemerintah sekarang fokus pada penanganan Covid-19.
"Pemerintah baru menambah anggaran Rp110 triliun untuk mengatasi dampak sosial ekonomi penyeberan covid-19 di Indonesia. Dana tersebut hendaknya digunakan secara efektif dan efisien. Masalah utama kita adalah penyebaran covid-19. Ini harus diselesaikan dulu dan Pemerintah perlu fokus disana," kata ekonomi senior INDEF Dr. Enny Sri Hartati dalam diskusi daring YLKI, Rabu (22/4/2020).
Masalah ekonomi dan sosial lain di masyarakat, lanjut dia adalah dampak ikutannya. Makanya, saya sepakat dengan Prof. Thabrani tadi, ibarat mengatasi kebakaran itu, maka sumber apinya harus dipadamkan dulu. "Setelah api padam, kemudian berlanjut ke area panas, dan asap yang ditimbulkan secara simultan juga diatasi juga," kata Enny menirukan.
Baca Juga
Dia sepakat, masalah Covid-19 dan damak ikutannya akan semakin luas dan sulit jika tak diatasi dengan serius, tegas dan profesional. Sayang, ekonomi IINDEF ini masih melihat "Pemerintah kurang fokus menangani dan menyelesaikan "sumber api" sebagai penyebab utamnya."
Enny melanjutkan, Pemerintah harus fokus ke pengendalian Covid-19. Kalau semua serius dan fokus menangani Covid-19, paling tidak akhir Mei bisa diselesaikan. "Sebaliknya, kalau tak fokus dan ambigu, seperti disampaikan Mas Agus Pambagio tadi, dikhawatirkan sampai Mei atau Juni tak akan selesai," kilah Enny.
Menurut alumni FE Undip ini mengatakan, mengelola ekonomi Indonesia sehingga persoalan yang paling urgent itu bagaimana mengoptimalkan agar mengupayakan social distancing itu optimal. "Salah satunya dengan meniadakan mudik Lebaran," kilah Enny.
Mudik Dorong Pertumbuhan
Menurut Enny, pergerakan masyarakat saat menjalani tradisi mudik ke kampung secara tidak langsung akan berdampak kepada pertumbuhan ekonomi. Lebih banyak uang dibelanjakan di daerah. "Konskekuensinya, kalau mudik ditiadakan, otomatis pertumbuhan ekonomi akan terganggu," kata Enny lagi.
Momentum mudik ini biasanya menjadi amunisi dari pertumbuhan ekonomi di daerah. Perpindahan mobilitas orang ini akan diikuti oleh pengeluaran atau peningkatan dari konsumsi rumah tangga," tutur Enny saat diskusi "Mengantisipasi Mudik Lebaran di Tengah Pandemi, dari Berbagai Persektif" itu.
Namun begitu, jelas Enny, mudik Lebaran pada tahun 2020 ini terpaksa harus ditunda dulu. Pasalnya, masih ada pandemi Covid-19. Dia menilai, untuk saat ini yang terpenting ialah fokus pada penanganan Covid-19.
Namun jika penanganan Covid-19 tidak serius dilakukan, apalagi Pemerintah tidak tegas dalam membatasi mobilitas orang, maka pandemi Covid-19 tersebut tidak akan selesai hingga dua bulan berikutnya.(helmi)