Pemerintah Terima Permintaan Maaf Australia
Kamis, 09 Februari 2017, 08:11 WIBBisnisnews.id - Australia akan memberikan sanksi pada personil yang bertanggung jawab atas bahan ajar yang tidak sensitif, kata Kepala TNI Indonesia
Kepala tentara Australia, Letnan Jenderal Angus Campbell datang ke Jakarta kemarin, dalam upaya memperlancar hubungan, setelah TNI Indonesia, Jenderal Gatot Nurmantyo, membuat pengumuman mengejutkan pada bulan Januari bahwa semua hubungan pertahanan akan ditangguhkan, menyusul ditemukannya materi ofensif di Perth akhir tahun lalu.
Pemerintah Indonesia sempat melunak dan mengatakan penangguhan itu hanya terkait dengan pelatihan bahasa.
Menurut pernyataan yang dirilis oleh militer Indonesia pada hari Rabu malam, dikatakan bahwa Letnan Jenderal Campbell telah menyerahkan hasil investigasi Australia atas insiden itu dan sekaligus menyampaikan permintaan maaf mereka.
Pemerintah mengatakan, Australia akan menangguhkan program pendidikan bahasa Indonesia mereka untuk tentara mereka, sambil membuat perbaikan untuk staf dan bahan ajar.
Juru bicara militer Indonesia, Mayor Jenderal Wuryanto mengatakan bahwa suspensi AAP bersifat sementara.
" Australia mengatakan mereka juga akan menerapkan sanksi tegas pada semua personil yang terlibat dan bertanggung jawab atas insiden itu," tambah pernyataan itu.
Jenderal Nurmantyo mengucapkan terima kasih kepada Letnan Jenderal Campbell atas langkah-langkah segera dan ketat yang diambil Australia.
Pihak militer di Indonesia mengatakan pada hari Rabu, bahwa Indonesia bersedia mati untuk membela ideologi ini.
Dapat dipahami bahwa Jenderal Nurmantyo baru akan membahas kerja sama lebih lanjut di masa depan setelah mendiskusikan dengan menteri pertahanan dan urusan luar negeri Indonesia, serta Presiden Joko Widodo. (Marloft)