Pemilihan Abdiyasa Teladan Kaltara, Ini Pesan Kader Penggelar SALUD Erlina Indriasari
Kamis, 25 Juli 2019, 17:50 WIBBisnisnews.id -- Pemilihan Abdiyasa Teladan tingkat Provinsi Kalimantan Utara (Kaltar) tahun 2019 berlangsung meriah dan diikuti puluhan peserta dari daerag di wilayah ini. Pemilih awak kendaraan teladan ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan keselamatan transportasi, sekaligus mengangkat derajat dan percaya diri mereka setara dengan profesi terhormat lain di Tanah Air.
Acara Pemilihan Abdiyasa Teladan Kaltara 2019 dibuka oleh Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Pemprov Kaltara dan diikuti oleh 30 peserta dari kota dan kabupaten se-Kaltara.
Kasubdit Angkutan Umum Nontrayek, Direktorat Angkutan Jalan, Ditjen Hubdat Erlina Indriasari, ATD, MT yang hadir sebagai salah satu nara sumber dan motivator acara itu mengaku bangga dan terhormat bisa hadir berbagi pengalaman dengan para abdiyasa terbaik di Kaltara.
Baca Juga
Menurut dia, abdiyasa adalah profesi terhormat dan sama besar tanggung jawabnya dibanding pilot, nakhoda, masinis dan lainnya. "Seorang abdiyasa harus bekerja profesional dan menerapkan standard keselamatan tinggi," kata Erlina kepada Bisnisnews.id, Kamis (25/7/2019).
Pemilihan abdiyasa teladan tingkat Pemprov Kaltara ini berdasarkan surat edaran Dirketur Angkutan Jalan Ahmad Yani, ATD, MT tentang penyelenggaraan Pemilihan Abdiyasa Teladan Tingkat Nasional Tahun 2019.
Surat mengacu dan berdasar pada UU No.22/2009 tentang LLAJ, PP No.74/2014 tentang Angkutan Jalan dan PP No,34/2017 tentang Keselaatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. "Atas dasar itulah, Dishub Kaltara menggelar pemilihan Abdiyasa tingkat provinsi ini," tukas Erlina.
Pada kesempatan itu, Penggerak SALUD tingkat nasional itu, menyampaikan pentingnya bekerja sepenuh hati dan melayani dengan tingkat keselamatan yang tinggi. Semua itu harus dimulai dari diri sendiri, kemudian keluarga dan orang-orang terdekat sebelum sampai ke masyarakat umum.
"Saat bekerja mengemudikan kendaraan angkutan umum di jalan, mereka harus sadar bahwa pekerjaan itu mulia, yaitu membantu dan melayani para penumpang sampai ke tempat tujuan dengan selamat," jelas Erlina.
Menurut staf pengajar STTD Bekasi itu, semua profesi (termasuk abdiyasa) harus dilakukan dengan baik, humas dan standar keselamatan dan keamanan tertinggi.
Sebagai abdiyasa teladan, teras Erlina, maka keselamatan tak bisa ditawar-tawar. Keselamatan multak harus ada, dan menjadi prioritas utama dibandingkan lainnya.
"Lebih baik tidak sampai daripada tidak selatan. Atau lebih baik tidak berangkat, dari pada tidak pernah sampai alias celaka bahkan meninggal dunia di jalan," tegas Erlina.(helmi)