Pencuri Bagasi di T3 Soetta Ternyata Bocah SMP Kelas IX, Bisa Mengambil 10 Koper, Diduga Mengalami Kelainan Jiwa
Minggu, 27 Mei 2018, 19:08 WIBBisnisnews.id - DV remaja belia usia 15 tahun yang masih duduk di bangku SMP kelas IX, diduga kuat sebagai pelaku pencurian bagasi berupa dua koper milik penumpang Garuda Indonesia GA 417 di terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu.
DV yang tinggal di Tigaraksa Tangerang itu diciduk petugas Kepolisian Sabtu malam (26/5/2018) di kediamannya.
Kapolresta Bandara Soetta, AKBP Victor Togi Tambunan mengatakan, bicah nekat itu melakukannya seorang dkri menggunakan mobil Toyota Limo warna silver.
Baca Juga
"Pelaku seorang remaja laki – laki berinisial DV berusia 15 tahun. Dia pelajar kelas 3 SMP,” jelas AKBP Togi pada awak media di Mapolresta Bandara Soetta, Tangerang, Minggu (27/5/2018).
Aksi bocah nekat ini bahkan mampu mencuri 10 koper di Terminal 3 Bandara Soetta tanpa sepengetahuan orangtuanya. Pihak kepolisian masih terus mengembangkan kasus ini sekaligus melakukan pemeriksaan kejiwaan pelaku.
“Pengakuannya melakukan pencurian itu seorang diri. Sekarang kami akan mendalami soal kejiwaannya," kata Togi.
Diberitakan sebelumnya, Polisi Bentuk Tim Khusus Ungkap Pencuri Bagasi di Bandara Soetta. Aksi pencurian yang dilakukan pelaku terekam kamera pengintai. Atas petunjuk tersebut, polisi pun melakukan pendalaman.
Polisi menemukan ciri – ciri pelaku berikut kendaraan yang digunakan ke Terminal 3 . Dari hasil rekaman CCTV dan nomor kendaraan itu, petugaa bisa mengetahui alamat pelaku.
Seperti diberitakan sebelumnya, penumpang Garuda Indonesia GA 417 kehilangan dua kopernya di conveyer belt Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta Cengkareng pada 12 Mei 2018 lalu dan sempat viral di media sosial. (Reyza/Syam S)
Berikut Kronologi kejadian :
Tanggal 12 Mei 2018, saya beserta keluarga dari Denpasar ke Jakarta dengan pesawat GA417 tiba di Jakarta (Terminal 3 Ultimate) sekitar pukul 19.00. Dari pesawat kami langsung menuju conveyor belt untuk mengambil bagasi. Koper group kami total 5 bagasi, 3 bagasi milik saya. Pertama diumumkan kalau conveyor belt no 12. Tapi kemudian berubah menjadi conveyor belt no. 10 .
Tapi setelah ditunggu-tunggu dan tidak ada lagi bagasi penerbangan GA417, koper saya hanya ada 1. Lalu kami ke Baggage Service untuk membuat laporan. Pihak baggage service melakukan pengecekan tapi masih belum ketemu. Akhirnya kami membuat laporan. Keesokan harinya saya telpon lagi untuk menanyakan kabar tapi masih belum ketemu. Menurut bandara Denpasar koper itu sudah dikirim dengan pesawat yang sama (GA417). Setiap hari saya menelepon ke Baggage Service tapi masih belum ketemu. Hingga tanggal 17 pagi saya telpon pun masih belum ketemu. Dan pihak Baggage Service pun menyarankan untuk melihat CCTV Bandara.
17 Mei siang saya ke Polres Bandara untuk meminta surat izin melihat CCTV. Setelah proses ke Polres dll akhirnya kami diizinkan untuk melihat CCTV bandara. Setelah melihat CCTV bandara ternyata koper kami dicuri (2 koper) oleh orang yang sama (ciri : laki-laki, umur 20 tahunan, tinggi sekitar 170an cm, memakai kaos lengan panjang putih garis-garis, celana pendek, sepatu keds). Jadi dari pukul 18.30, pelaku sudah ada di area conveyor belt. Dia sempat menunggu di conveyor belt nomor 8 juga. Lalu dia ke conveyor belt nomor 10 (tempat mengambil bagasi kami). Gerak-geriknya seperti sudah profesional, tidak ada lihat kiri kanan seperti takut, langsung ambil koper kami seperti koper itu miliknya. Koper saya 2 pcs itu keluar berurutan dari conveyor belt dan keluar lebih dulu tidak bersamaan dengan 3 koper lainnya. Saya memiliki foto detail 2 koper saya dan di CCTV pun terlihat jelas bahwa 2 koper itu sudah keluar dari pesawat menuju conveyor belt.
Setelah mengambil koper saya dia menyembunyikannya. Lalu 19.30 dia keluar melalui pintu 5. Dia menaikkan 2 koper saya ke trolly dan pada saat keluar dari pintu 5, pelaku menutupi sisi sebelah kiri dengan paper bag dan di atas 2 koper saya ditaruh koper hand carry milik pelaku (warna cokelat) agar tidak ketauan. Saya sangat menyayangkan CCTV bandara yang minim. Sehingga banyak sekali blind spot di mana pelaku tidak terlihat dan tidak terdeteksi keluar dari penerbangan yang mana sehingga sulit dilacak identitas nya.
Saya harap kejadian serupa tidak terjadi lagi. Dan saya harap pencuri koper saya bisa mengembalikan 2 koper saya secara baik-baik. Apabila ada yang mengetahui identitas pelaku, saya mohon agar dapat menghubungi saya di nomor 087875238056 (WA only). Dan apabila pelaku mempunyai itikad baik untuk mengembalikan, saya tidak akan memperpanjang masalah ini. .(*)