Pengprov DKI Dukung Trimedya Panjaitan Pimpin PGSI
Sabtu, 02 Desember 2017, 01:00 WIBBisnisnews.id - Ketua Pengprov PGSI (Persatuan Gulat Seluruh Indonesia) DKI Jakarta Steven Setiabudi Musa menyatakan dukungannya kepada Trimedya Panjaitan untuk menjadi pimpinan puncak dari kepengurusan gulat nasional.
"Saya yakin pak Trimedya Panjaitan mampu mengemban amanah dari stakeholders gulat nasional, terutama untuk lebih mempopulerkan olahraga ini," ujar Steven Setiabudi Musa, Kamis (30/11/2017).
Menurut Steven, kepengurusan PP PGSI 2018-2022 harus diisi oleh figur-figur yang tak hanya mau dan mampu menyediakan waktu, akan tetapi juga memiliki akses atau jaringan yang luas, baik dengan pemerintah atau dunia usaha. Dalam kapasitasnya sebagai anggota DPR, kemampuan lobi dari Trimedya Panjaitan juga tak perlu diragukan lagi.
"Ini sejalan dengan keinginan atau tuntutan dari komunitas gulat nasional untuk menjadikan gulat sebagai industri, dan karenanya kita semua harus satu visi," papar Steven, yang lama berkecimpung sebagai wartawan olahraga sebelum menjadi anggota DPRD DKI Jakarta saat ini.
Trimedya Panjaitan disebut-sebut sebagai satu-satunya tokoh yang layak memangku jabatan sebagai Ketua Umum PP PGSI 2018-2022, yang akan dipilih melalui Musyawarah Nasional (Munas) 10-11 Desember mendatang di Jakarta. Oleh karena itu sangat mungkin politisi PDIP yang Wakil Ketua Komisi III DPR RI ini ditetapkan secara aklamasi sebagai ketua umum PP PGSI 2018-2022 oleh perwakilan dari 22 Pengprov PGSI yang memiliki hak suara di Munas.
"Jika memang floor menghendaki saya kira itu bisa saja dilakukan, terpenting tidak melanggar ketentuan," jelas Steven.
Pengprov PGSI DKI Jaya, demikian Steven, juga mendukung penuh segala upaya kearah perbaikan dan penyempurnaan organisasi gulat nasional, termasuk dalam hal lebih banyak menempatkan orang-orang muda dalam kepengurusan, sejauh mereka mampu serta siap bekerjasama dan memberikan waktunya.
Washington Sigalingging, Sekjen PP PGSI, menambahkan jika hingga saat ini baru Trimedya Panjaitan yang menyatakan kesediaannya memimpin organisasi cabor yang kurang populer ini. Dia mengingatkan bahwa Trimedya Panjaitan sebelumnya pernah berkiprah di PP PGSI, yakni di masa kepemimpinan Roy BB Janis (alm).
"Jadi pak Trimedya sebenarnya bukan orang baru di gulat," kata Washington, "Justru karena kecintaannya kepada olahraga ini beliau bersedia memimpin PP PGSI, sementara dari apa yang saya dengar justru teman-temannya di parlemen banyak yang mengolok-oloknya, kenapa harus memimpin cabor yang tidak populer? Apa lagi yang mendorong pak Trimedya bersedia membina gulat kalau bukan karena kecintaannnya tersebut?" (Gungde Ariwangsa)