Perekonomian Global Masih Berat, Imbasnya Ke Indonesia
Selasa, 27 September 2016, 15:57 WIBBisnisnews.id- Menteri Keuangan Sri Mulyani mengakui, mengembalikan perekonomian nasional agak sulit tapi akan terus dilakukan, mengingat kondisi ekonomi dunia masih banyak hambatan
"IMF sendiri masih melakukan lenyesuaian proyeksi ekonomi global dari 3,2 persen ke 3,1 persen serta oleh World Bank dari 2,9 persen ke 2,4 persen," kata Sri Mulyani isaat menjadi narasumber dalam acara Pertemuan Nasional I Legislatif dan Eksekutif Partai Golkar, di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (27/9/2016).
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Tiongkok juga masih moderat sehingga penyesuaian ekonomi dunia terhadap kondisi tersebut diperkirakan juga masih terus berlanjut. Terlebih kata dia, dampaknya kepada perdagangan, sektor keuangan dan investasi global.
Kombinasi harga komoditas yang moderat dan lemahnya permintaan global menciptakan tekanan bagi negara pengekspor komoditas.
Selain itu, hasil referendum Inggris Raya keluar dari Uni Eropa (Brexit) turut menciptakan volatilitas di pasar keuangan dan menambah risiko ketidakpastian pada ekonomi global. Hal ini juga menambah tekanan proyeksi pertumbuhan global oleh IMF.
Dia melanjutkan, ketidakpastian pasar keuangan global dapat memicu kepada ketatnya arus modal ke dalam emerging market dan apresiasi Dolar AS yang lebih jauh.