Pertamina Percepat Verifikasi dan Pencairan Kompensasi Korban Terdampak Tumpahan Minyak YYA-1
Senin, 19 Agustus 2019, 08:18 WIBBisnisNews.id -- PT Pertamina besraama pihak terkait komit mempercepat proses pendataan dan ferivikasi korban terdampak tumpahan minyak sumut YYA-1 di Karawang, Jawa Barat. Saat ni, 268 personel telah diturunkan dan proses pendataan langsung dilakukan melalui Balai Desa setempat.
Data yang dihimpun pers menyebutkan, aparat desa dan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Karawang proaktif melakukan pendataan warga masyarakat yang terdampak peristiwa yang terjadi di Sumur YYA-1 di perairan Karawang, Jawa Barat.
Pendataan masyarakat yang terdampak berjalan lancar dan cukup kondusif selama 2 - 5 hari. Salah satu nelayan yang datang ke kantor desa untuk dilakukan pendataan adalah Mahmud. Pria asal Brebes yang sehari-hari tinggal di kapal yang bersandar di Pantai Sedari mengaku merasa senang dengan dilakukan pendataan ini agar jelas siapa saja yang berhak mendapatkan kompensasi atas kejadian ini.
“Proses pendataannya mudah, tidak butuh waktu lama selesainya, dan berkas yang dibutuhkan juga mudah dilengkapi,” ujar Mahmud saat ditemui di Balai Desa Sedari, pada (17/8/2019) kemarin.
Setiap hari, pria 40 tahun tersebut melaut bersama dua anak buah kapal. Berangkat melaut pagi setelah subuh, kembali ke darat terkadang siang atau sore. Sebulan sekali ia pulang ke Brebes bertemu keluarganya, tergantung penghasilan.
Mahmud merasa senang jika ada kompensasi sebagai ganti rugi karena terdampak tumpahan minyak. “Alhamdulillah, ada ganti rugi. Saya mah berharap tumpahan ter (minyak) ini cepat bersih, lautnya bersih lagi, ikan dan udangnya banyak lagi,” ujar bapak anak satu ini seperti dilansir laman pertamina.com.
Ia berharap bentuk kompensasi dari Pertamina dalam bentuk uang saja. “Lebih simpel uang saja. Kalau uang mah bisa digunakan apa saja termasuk untuk membeli alat tangkap ikan dan udang,” harapnya.
Hal yang sama dituturkan oleh Acing. Pria warga Desa Cemara Jaya ini mengapresiasi upaya yang dilakukan Pertamina sebagai wujud tanggung jawab kepada masyarakat. "Kami harap kompensasi diberikan segera setelah verifikasi. Kami berterima kasih tim dari Pertamina sabar memandu kami untuk mengikuti setiap tahap pendataan," ujarnya.
Sementara itu Kepala Desa Cemara Jaya Yonglim Supardi mengatakan, sejauh ini pendataan aman dan tertib karena masyarakat merasa Pertamina memiliki niat baik untuk meyekesaikan amsalah termasuk mencairkan dana kompensasi kepada para korban.
"Sejak sebulan lalu, mereka difasilitasi oleh Pertamina mulai dari aspek kesehatan dan dikaryakan untuk bersama-sama membersihkan pantai dari ceceran minyak. Sekarang, terkait kompensasi (ganti rugi) dilakukan pendataan," ujarnya.
Pendataan berlangsung tertib dengan penjagaan oleh TNI. Selain di Desa Cemara Jaya dan Desa Sedari, pendataan juga dilakukan di beberapa wilayah lain, seperti PJU, Sungai Buntu, Tambak Sumur, Tambak Sari, Segar Jaya dan Pantai Bahagia.
Ingin Cepat dan Adil
Sebelumnya, VP Corporate Communication PT Pertamina Fajryah Usman kepada BisnisNews.id mengatakan, proses pendataan seceatnya dilakukan. Targetnya pekan ini selesai dan proses pencaiaran dana kompensasi bisa dilakukan.
"Sementara, terkaita besaran dana kompensasi dan mekanisme pencairannya akan dibahas bersama tim gabungan yang meliptui Pertamina, Pemkab Karawangan, Pemkab bekasi, Dinas Kelautan dan Perikanan. Selain itu juga akan melibatkan tim indpenden, sehingga hasislnya bisa diterima semua pihak," jelas Fajriyah.
Prinsipnya, menurut Fajriyah, Pertamina siap memberikan kompensasi secara baik dan adil. Tapi besaran dan mekanisme pencairan aan dibahas dan ditentukan bersama oleh tim gabungan.
"Selanjutnya, pihak Pertamina akan kembali bekerja dengan tetap mengedepanan aspek safety," tegas Fajriyah.(helmi)