PLN - University Of Aberdeen Dan UGM Siapkan Pakar Hukum Energi
Rabu, 10 Juli 2019, 07:54 WIB
Bisnisnews.id -- Manajemen PT PLN (Persero) mendorong pegawainya belajar hukum energi di Skotlandia, tepatnya ke University of Aberdeen. PLN sudah menjalin kerja sama bidang pengembangan SDM dengan University of Aberdeen, UGM Yogyakarta dan berbagai kampus ternama di dunia.
Baca Juga
Pengembangan energi listrik tidak hanya membutuhkan aspek teknis maupun ekonomi. Dari sisi hukum, kerja sama dan pengembangan energi di Tanah Air juga harus diperkuat sehingga bisa memperkecil dampak negatif yang mungkin akan ditimbulkannya.
Berbagai macam kontrak kerja sama di sektor ini juga membutuhkan sumber daya manusia yang kuat terlebih di bidang hukum energi antara PLN dengan mitranya University of Aberdeen, Skotlandia.
Direktur Human Capital Management, PLN Muhamad Ali menyebutkan bahwa penguatan hukum energi sangat penting hal ini berkaitan dengan negosiasi berbagai kontrak kerja sama.
"Dengan praktik kerja, kita juga akan dapat networking. Kelak kalau ada case, bisa tanya pada profesor di sana, harapannya dengan kerjasama ini pegawai-pegawai PLN lebih menguasai tentang hukum energi," sebut siaran resmi PLN di Jakarta.
Pemilihan University Aberdeen, menurut Muhammad Ali, karena reputasi hukum energi di universitas tersebut sudah tidak diragukan lagi.
Pada kesemapatan terpisah, Dekan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Sigit Riyanto, menyampaikan, bahwa di Indonesia energi masih lebih banyak dibahas dari sisi teknis maupun kelangkaan, dibandingkan sisi hukumnya.
"Untuk itu, ke depan perlu penguatan pengetahuan hukum energi khususnya di lingkungan PLN," kata I Made Suprateka EVP Corporate Communication & CSR PLN kepada pers, Selasa (9/7/2019) petang.
Saat ini, lanjut dia, sekitar 70 pegawai PLN tengah mendalami ilmu hukum di UGM. Sertifikat energy law bisa didapatkan lewat short course di University of Aberdeen, yang menjadi salah satu skema dalam kerja sama tersebut.
Sebelumnya, PLN juga berkesempatan untuk bertemu dan bekerjasama dengan 2 kampus terkemuka di Eropa yakni University of Groningen (Fryslan Campus) di Leeuwedeen, Belanda; Technische Universitat (TU) Wien di Wina, Austria.
Kerja sama ini juga didukung oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Institut Teknologi Bandung (ITB), dua kampus ternama di Tanah Air.
Ketiga kunjungan tersebut, menekankan pentingnya memanfaatkan big data dalam mengoptimalkan penempatan maupun jenjang karier para pegawai. Hal ini dilakukan guna menjawab tantangan industri 4.0.(Helmi)