Polisi Tangkap Tiga Tersangka Pemboman
Jumat, 26 Mei 2017, 22:48 WIB
Bisnisnews.id - Polisi menangkap tiga tersangka pada hari Jumat 26 Mei 2017 karena tuduhan terlibat dalam pemboman bunuh diri kembar yang menewaskan tiga polisi di Jakarta, sementara kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Para tersangka dalam ledakan hari Rabu (24/05/2017) ditahan di tiga tempat di Bandung, Jawa Barat, kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes (Pol) Yusri Yunus .
"Peran masing-masing dan kelompok mereka masih diselidiki," kata Yunus.
Teror AS yang memantau SITE Intelligence Grup mengatakan bahwa ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, yang menargetkan polisi di sebuah terminal bus di Jakarta timur. Tiga polisi dan dua penyerang terbunuh dan 11 orang, baik polisi maupun warga sipil, terluka.
Serangan pada hari Rabu (24/05/2017) adalah yang paling mematikan di Jakarta sejak Januari 2016, saat sebuah serangan bunuh diri dan senjata di distrik pusat bisnis menyebabkan empat warga sipil dan empat orang penyerang tewas.
Kepala Polisi RI, Jenderal Tito Karnavian mengatakan tes DNA mengkonfirmasi bahwa pelaku bom bunuh diri adalah Ichwan Nurul Salam, 31, dan Ahmad Sukri, 32, keduanya berasal dari provinsi Jawa Barat.
Tito mengatakan bahwa mereka adalah anggota Jemaah Anshorut Daulah (JAD), sebuah jaringan yang terdiri dari sekitar dua lusin kelompok ekstremis Indonesia yang dibentuk pada tahun 2015 dan berjanji setia kepada pemimpin kelompok ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi.
JAD, yang ditunjuk oleh Washington awal tahun ini sebagai kelompok teroris, telah terlibat dalam sejumlah serangan di Indonesia selama tahun lalu.
Polisi mengidentifikasi mereka yang ditangkap pada hari ini sebagai Jajang Iqin Shodiqin, Waris Suyitno dan Abu Dafa. Yunus mengatakan bahwa polisi menyita komputer, telepon genggam dan dokumen tentang Islam dari rumah Shodiqin di Bandung Barat.
Polisi mengatakan Shodiqin memiliki peran aktif dalam mengumpulkan sumbangan untuk pondok pesantren Islam di Poso, Sulawesi Tengah dimana konflik Muslim-Kristen menewaskan setidaknya 1.000 orang dari tahun 1998 sampai 2002.
Tito mengatakan bahwa lebih dari 120 polisi telah menjadi korban serangan kelompok tersebut, 40 orang tewas, termasuk tiga orang yang terbunuh pada hari Rabu minggu ini, dan sekitar 80 orang terluka.
Dia mengatakan polisi telah menggagalkan setidaknya dua percobaan serangan oleh kelompok tersebut.
"Mereka telah belajar bagaimana mendekati polisi dan menghindari deteksi intelijen," katanya. (Balqi/Syam S)