Presiden Jokowi : Distribusi Kekayaan, Lindungi Keragaman
Rabu, 16 Agustus 2017, 22:16 WIBBisnisnews.id - Presiden RI pada hari Rabu 16 Agustus berkomitmen untuk distribusi kekayaan negara lebih adil dan melindungi keragaman setelah reputasi negara toleransi dirusak ketegangan agama dan serangan terhadap kaum minoritas.
Joko Widodo mengulangi tema-tema familiar di DPR, sehari sebelum HUT ke-72 kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda.
Jokowi, Presiden Indonesia pertama yang berasal dari luar jajaran elit atau militer, mengatakan bahwa pembangunan ekonomi harus menyebar ke seluruh pelosok negara.
"Pembangunan yang setara akan menyatukan Indonesia. Pembangunan yang adil akan membuat kita lebih kuat dalam menghadapi persaingan global," katanya.
BACA JUGA : Depan Setnov, Jokowi Umumkan Perangi Korupsi
Indonesia adalah negara demokrasi terbesar ketiga setelah India dan AS, juga anggota Kelompok 20 dari negara industri dan berkembang yang ekonominya termasuk terbesar di dunia. Tapi Indonesia memiliki ketimpangan kekayaan ekstrem dan kemiskinan dramatis. Sekitar 11 persen hidup dalam kemiskinan ekstrim dan sejumlah besar lainnya hanya sedikit di atas garis kemiskinan, di negara berpenduduk lebih dari 250 juta orang.
Orang-orang di daerah-daerah seperti provinsi paling barat di Aceh, sebuah wilayah otonomi substansial di bawah kesepakatan damai tahun 2004 dengan separatis, harus bisa mendapatkan standar pendidikan, perawatan kesehatan dan layanan lain yang sama seperti saudara di seluruh negeri, kata Jokowi.
Dia juga memilih wilayah paling timur Papua, salah satu wilayah termiskin dimana pemerintah sangat dibenci oleh orang asli Papua, mengatakan dia ingin orang Papua merasakan kebanggaan nasionalistik yang sama dengan kelompok etnis lain di Indonesia.
Dia mengatakan pemerintah akan memperkuat komitmennya untuk melindungi gagasan "kesatuan dalam keragaman" dan "Pancasila," ideologi resmi negara. (marloft)